Analisis Kepuasan Anggota Kelompok Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Terhadap Pelayanan Agribisnis Terpadu PT Padi Energi Nusantara (PEN)(Kasus BUMP Kabupaten Karawang,Rengasdengklok)
Abstract
Sektor pertanian terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten lumbung padi di wilayah Pantura Propinsi Jawa Barat, yang luas wilayahnya mencapai 1.753.27 km2serta jumlah penduduk Kabupaten Karawang sampai akhir tahun 2008 adalah 2.082.143 jiwa dengan tingkat laju pertumbuhan penduduk sebesar 1.5 persen. Berdasarkan penggunaan lahan tahun 2001 Kabupaten Karawang luas lahan pertanian terdiri dari 93.590 ha lahan sawah (86persen adalah pengairan teknis) dan 81.737 ha lahan kering (9persen Tegalan. 30 persen Pekarangan) petani masihtergolong gurem. Dalam mewujudkan hal tersebut, banyak hal yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta dalam upaya meningkatkan pendapatan petani. Salah satunya upaya tersebut ialah dengan membentuk kelembagaan agribisnis yang menampung segala kebutuhan petani dalam budidaya khususnya tanaman padi. Badan Usaha Milik Petani (BUMP) di Kabupaten Kerawang merupakan salah satu kelembagaan agribisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kualitas pelayanan dan bantuan sarana prasarana produksi pertanian anggota BUMP Kabupaten Karawang dan untuk mengetahui tingkat kepuasan anggota terhadap bantuan penyediaan sarana prasarana produksi petani yang diberikan PT PEN. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan ialah: 1) analisis Importance Peformance Analysis (IPA) untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepentingan suatu atribut pelayanan serta seberapa besar tingkat persepsi kinerja terhadap pelayanan atribut tersebut, 2) Costumer Satisfaction Index (CSI)yang digunakan untuk melihat tingkat kepuasan anggota petani terhadap atribut pelayanan BUMP PT PEN. Analisis terhadap tingkat kepentingan dan tingkat persepsi kinerja pada diagram kartesius menunjukkan bahwa, lima atribut berada pada kuadran I (Prioritas Utama), yaitu realisasi nilai tambah, ketelitian dan keakuratan, kemudahan mendapatkan modal, harga gabah dan pengetahuan dan keterampilan pelayanan. Atribut yang masuk ke dalam Kuadran II (Pertahankan Prestasi) yaitu mutu saprodi, kecepatan pelayanan, kepercayaan, keyakinan, dan kejujuran pelayanan, keramahan pelayanan pengurus, pelayanan mudah dihubungi, komunikasi yang baik, dan mendengarkan pendapat petani. Atribut yang termasuk kedalam kuadran III (Prioritas Rendah) yaitu mutu fasilitas fisik, kesesuaian bantuan yang diberikan, pelayanan yang diberikan tepat waktu dalam menanggapi setiap keluhan petani, dan memberikan rasa aman dan membebaskan dari segala iii risiko atau keragu-raguan petani. Atribut yang termasuk kedalam kuadran IV (Berlebihan) yaitu prosedur keanggotaan, kesediaan karyawan memberikan informasi, dan menyediakan waktunya untuk melayani setiap keinginan petani serta mengerti dan memahami kebutuhan pelanggan atau petani. Pengukuran dengan metode Costumer Satisfaction Index (CSI) yang diukur secara keseluruhan menunjukkan bahwa, responden merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Total skor untuk CSI adalah sebesar 75,8 persen.Realisasi nilai tambah, ketelitian dan keakuratan, kemudahan mendapatkan modal, harga gabah dan pengetahuan dan keterampilan pelayanan hendaknya PT PEN merealisasikan program-program kerja yang telah direncanakan dan disepakati bersama, khususnya program pelaksanaan hasil nilai tambah dari sisa hasil produksi. Program ini mendapat respon yang sangat besar dari responden karena apabila program ini terlaksana sesuai dengan apa yang telah diprogramkan maka responden atau petani mendapat tambahan penghasilan dan sisa hasil produksi tidak terbuang begitu saja. Sebaiknya program realisasi nilai tambah didampingi oleh orang-orang yang mengerti akan pemanfaatan limbah hasil produksi dan dimanajemen oleh pendamping itusendiri karena responden bisa dikatakan belum mampu untukmelakukan hal tersebut dengansendiri. Saran untuk atribut ketelitian dan keakuratan, pengurus hendaknya teliti dan akurat dalam melakukan pendataan. Karena banyak kejadian dilapangan berdasarkan hasil wawancara terhadap responden dan mereka mengatakan bahwa permintaan baik jumlah maupun mutu yang diajukan tidak sesuai dengan apa yang diterima. Hal ini dikhawatirkan terjadinya indikasi kecurangan diantara kayawan itu sendiri atau pihak yang tidak bertanggung jawab. Atribut kemudahan mendapatkan modal responden menilai tingkat kinerja selama ini sangat rendah karena persyaratan yang diberikan sangat sulit untuk dipenuhi oleh petani, selain itu modal yang diturunkan tidak tepat waktu sehingga berakibat pada keterlambatan petani untuk bercocoktanam. Harga gabah, atribut ini sangat sensitif bagi responden, karena pendapatan yang diterima petani tergantung harga gabah yang diterima oleh mereka. Pada penelitian ini responden menilai tingkat kinerja atribut inirendah dikarenakan harga yang diterima petani dibawah harga pasar. Hendaknya PT PEN mempertimbangkan akan hal tersebut sehingga para petani tidak merasa dirugikan. Kemudian untuk atribut pengetahuan dan keterampilan pelayanan responden menilai atribut ini sangat penting, akan tetapi persepsi kinerja atribut ini rendah. Untuk itu PT PT PEN hendaknya memperioritaskan penambahan jumlah tenaga penyuluhan dengan cakap dan terampil serta berpengetahuan yang baik utnuk melayani petani.
Collections
- UT - Agribusiness [4251]