Deteksi Tumpahan Minyak Dan Perubahan Konsentrasi Klorofil-A Dari Citra Modis Di Perairan Celah Timor
Abstract
Minyak yang berasal dari kebocoran ladang minyak lepas pantai Montara telah mencemari laut Australia hingga Laut Indonesia. Proyek minyak lepas pantai tersebut gagal dalam melakukan pengeboran pada 21 Agustus 2009 lalu. Pencemaran minyak diduga dapat mengurangi aktifitas fotosintesis oleh fitoplankton karena lapisan tipis minyak dipermukaan dapat mengurangi penetrasi cahaya matahari dan mengurangi difusi oksigen. Kelimpahan fitoplankton dapat diduga melalui parameter klorofil yaitu pigmen fotosintesis yang dimiliki oleh fitoplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati nilai reflektansi spektral pada perairan yang terkena tumpahan minyak dan membandingkan nilai klorofil pada daerah tumpahan minyak dan daerah yang tidak terkena tumpahan minyak. Penelitian ini mengambil lokasi pada wilayah tumpahan minyak Laut Australia hingga Laut Timor pada koordinat 90 LS-150 LS dan 1210 BT-1280 BT. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis, Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK – IPB pada bulan Maret – Juni 2011. Data yang digunakan ialah citra MODIS Level 1b resolusi 250 m, 500 m dan 1 km pada tanggal 30 Agustus 2009 dan 24 September 2009; citra MODIS level 3 composite mingguan selama periode 5 tahun (2005-2006) dan composite bulanan (2008-2009); serta data angin. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah citra meliputi Idrisi Andes, HEG WIN dan SeaDAS. Berdasarkan citra MODIS RGB band 13, 12 dan 9 terlihat bahwa tumpahan minyak berwarna lebih gelap dari perairan sekitarnya. Hasil dari nilai spektral pada panjang gelombang visible (merah, biru dan hijau) terlihat lebih rendah pada perairan yang tertutup minyak dibandingkan dengan perairan tanpa minyak. Hal ini disebabkan karena daerah minyak yang lebih gelap akan memantulkan energi yang lebih rendah sehingga nilai spektral juga akan lebih rendah. Konsentrasi klorofil harian juga menunjukkan hal yang sama yakni terjadi penurunan pada wilayah tumpahan minyak. Minyak yang menutupi permukaan akan menghalangi cahaya masuk perairan sehingga akan menghambat klorofil untuk berfotosintesis Hal ini, menyebabkan klorofil terlihat rendah dari sensor MODIS. Konsentrasi klorofil spasial dengan rata-rata bulanan menunjukkan kisaran nilai yang lebih rendah pada bulan terjadinya tumpahan minyak yaitu September- November 2009. Konsentrasi klorofil temporal rata-rata mingguan selama periode waktu 5 tahun (2006-2010) menunjukkan adanya pola fluktuasi menurun pada saat terjadi tumpahan minyak.