Nilai Guna Langsung Ekosistem Karst Gunung Cibodas Bogor, Jawa Barat
Direct Use Value of Karst Ecosystem of Cibodas Mountain Bogor, West Java.
Abstract
This research was conducted in order to identify biophysic’s potential and estimate direct use value of Karst Ecosystem of Cibodas Mountain. The research would provide information which served as consideration in the management of the area. The observation was held in December 2010 to May 2011 at Cibodas Mountain, Bogor, West Java. The data was collected through interview, field survey, and literature study. Market price method, indirect substitution value, travel cost method, contingency valuation method, and residual drived method was used to count the potential value of the ecosystem. Biological element of Cibodas Mountain was comprised of plants and animals. There were 254 plants species of 84 family (Soemarno et al. 2006), 37 bird species from 21 family, 5 mammals species from 5 family, and 20 species of herpetofauna from 12 family. Plants were used for firewood, fodder, and vegetables, while the animal was used for sale. Plant species used were Calliandra calothyrsus and Cecropia umbellata for firewood, Leucaena glauca for vegetable, and the grass for fodder. The species of animal used for sale was Cynopterus sp. Physical element included caves, cliffs, water source, and limestone. There were 15 caves found during the research and these caves were used for caving exploration (sport), bird nest source, and guano source. Cibodas Mountain had two location of cliffs, one at the west side and the other at the east side of the mountain. However only the west side was used for sport (climbing) area with 12 climbing routes. Water resource was found at the north side of Cibodas Mountain and it was flowing in to Cisadane river. Water was used for daily needs such as bathing, washing, etc. Cibodas Mountain was a karst ecosystem rich with limestone, and it was being used by the people as a mining location. The direct use value of Karst Ecosystem of Cibodas Mountain was about Rp 1,098,516,600 per year, which consist of the value of firewood, fodder, bat, cave, cliffs, water, and limestone. The potential value was expected to reach the number of Rp 630,995,400 per year or five times higher from the actual value of Rp 122,916,600 excluding limestone value. The potential value was excluding the biologycal element and physical element in its calculation. The used of limestone as mining source had resulted in damages of Cibodas Mountain’s Karst ecosystem. The damages took form in the decline of climbing cliffs, destruction of cave ecosystem, decrease of bird nest production, and erosion in Cibodas Mountain. Limestone mining had brought about negative influence toward animals and plants, and it could also lead to the disappearance of clean water source (Cipanas water sources). Mining activity should be reduced in order to maintain the sustainability of Cibodas Mountain. The utilization of Cibodas Mountain potential should consider the sustainability aspect (conservation). Sustainable use of Cibodas Mountain was an alternative to prevent Cibodas Mountain Karst ecosystem from destruction. Penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi biofisik dan menduga nilai guna langsung ekosistem Karst Gunung Cibodas. Manfaat penelitian adalah sebagai bahan masukan dalam melakukan pengelolaan terhadap ekosistem karst. Pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2010 sampai dengan bulan Mei 2011 di Gunung Cibodas Bogor, Jawa Barat. Data diperoleh dengan melakukan wawancara, survey lapangan, dan studi literatur. Penilaian potensi Gunung Cibodas dilakukan dengan metode harga pasar, metode nilai substitusi tidak langsung, metode biaya perjalanan, metode kontingensi, dan metode biaya sisa turunan. Unsur biologi Gunung Cibodas yang diidentifikasi terdiri dari tumbuhan dan satwa. Jumlah spesies tumbuhan yang ditemukan di Gunung Cibodas adalah 254 jenis dari 84 famili (Soemarno et al. 2006). Satwa yang ditemukan terdiri dari 37 jenis burung dari 21 famili, 5 jenis mamalia dari 5 famili, dan 20 jenis herpetofauna dari 12 famili. Tumbuhan dimanfaatkan untuk kayu bakar, pakan ternak, dan sayuran sedangkan satwa dimanfaatkan untuk dijual. Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan adalah Calliandra calothyrsus dan Cecropia umbellata untuk kayu bakar, Leucaena glauca untuk sayuran, dan berbagai macam jenis rumput untuk pakan ternak. Satwa yang dimanfaatkan adalah kelelawar (Cynopterus sp.) yang dijual di pasar. Unsur fisik yang teridentifikasi adalah goa, tebing, mata air, dan batu gamping. Goa ditemukan sebanyak 15 goa yang dimanfaatkan untuk kegiatan penelusuran goa, tempat pengambilan sarang walet dan kotoran kelelawar (guano), serta objek penelitian. Gunung Cibodas memiliki dua lokasi tebing yaitu di bagian barat dan timur. Tebing di bagian barat dimanfaatakan untuk kegiatan panjat tebing dan telah dibuat 12 jalur panjat tebing. Mata air ditemukan di sisi utara Gunung Cibodas dan mengalir menuju sungai Cisadane. Air dimanfaatkan untuk mandi, mencuci, dan kebutuhan rumah tangga. Gunung Cibodas merupakan ekosistem karst yang memiliki potensi batu gamping. Batu gamping dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan pertambangan. Nilai guna langsung ekosistem karst Gunung Cibodas sebesar Rp 1.098.516.600 pertahun. Nilai tersebut terdiri dari nilai kayu bakar, pakan ternak, nilai kelelawar, nilai goa, nilai tebing, nilai air, dan nilai batu gamping. Nilai potensial yang terduga adalah Rp 630.995.400 per tahun, atau sekitar lima kali lipat dari nilai aktual yaitu Rp 122.916.600 yang dihitung tanpa nilai batu gamping. Nilai potensial ini belum termasuk nilai unsur biologi dan fisik lain yang belum dikuantifikasi nilainya. Pemanfaatan batu gamping mengakibatkan kerusakan pada ekosistem Karst Gunung Cibodas. Kerusakan yang terjadi saat ini antara lain menipisnya tebing panjat, kerusakan ekosistem goa, berkurangnya produksi sarang walet, serta terjadinya longsor di Gunung Cibodas. Pertambangan batu gamping memiliki pengaruh buruk terhadap satwa dan tumbuhan serta berpotensi untuk menghilangkan mata air Cipanas yang merupakan sumber air bersih bagi masyarakat setempat. Kegiatan ini sebaiknya dihindari atau diminimalisir untuk menjaga kelestarian Gunung Cibodas. Kegiatan pemanfaatan di Gunung Cibodas sebaiknya memperhitungkan aspek pelestarian (konservasi) yang mendukung keberlangsungan ekosistem tersebut. Pemanfaatan jasa lingkungan secara lestari merupakan salah satu pilihan yang mendukung ekosistem Karst Gunung Cibodas.