Interaksi Masyarakat dan Potensi Tumbuhan Berguna di Taman Hutan Raya Pancoran Mas Depok
Community Interaction and Potential of Useful Plants in Pancoran Mas Grand Forest Park, Depok.
Date
2011Author
Purbasari, Dinar Dara Tri Puspita
Sandra,Edhi
Hikmat,Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Pancoran Mas Grand Forest Park (Tahura Pancoran Mas) originally was a Natural Reserve area that has been conserved since ± 300 years ago and it was the first Natural Reserve in Indonesia. Although its existence is very important in the history of conservation area in Indonesia, but the attention from the manager and the local community is still low. This research aims to identify the community interaction in Tahura Pancoran Mas, composition of the vegetation and the potential useful plant species in Tahura Pancoran Mas. This research is expected to be a reference for the manager to the area development and information for people around Tahura. The methods used in this research consist of interview and vegetation analysis. Respondents are selected with purposive sampling method and the total 30 respondents interviewed. Line plot sampling method is used on vegetation analysis with total 2 ha sample area. Interview result shows a total of 83.34% of respondents know the plant species that exist in Tahura but only 36.7% of those surveyed have ever utilized the plants. Based on vegetation analysis, there are 83 plants species and 43 families that were identified which the composition is 27 species of tree, 23 species of pole, 12 species of sapling, 12 species of seedling, 30 species of ground plants, and 4 species of liana. Important Value Index (Indeks Nilai Penting) analysis is done for every growth level. The highest percentage for tree growth level is Arthocarpus elastica (56.52%), Macaranga rhizinoides (48.86%) for pole, Grewia acuminata (31.52%) for sapling, and Melicope lunuankeda (56.58%) for seedling. Ground plants dominated by Dioscorea aculeata (19.43%) and liana dominated by Spatholobus littoralis (93.54%). Existence of tree species of the genus Macaranga and Mallotus in Tahura Pancoran Mas indicates that the habitat has been disturbed. Overall identified 67 species and 39 families of potential useful plants, and the medicinal use plants dominate as many as 43 species. Conclusion of the research shows that plants utilization in Tahura is still low and there are potential plants in Tahura which can be utilized by community. Some suggestions that can be given are the introduction of function and benefit of Tahura to the community, more intensive management, and development of Tahura Pancoran Mas to improve community’s awareness and the area existence. Taman Hutan Raya (Tahura) Pancoran Mas pada awalnya merupakan kawasan Cagar Alam yang telah ada sejak ±300 tahun yang lalu dan merupakan CA pertama di Indonesia. Meskipun keberadaannya sangat penting dalam sejarah perkembangan kawasan konservasi di Indonesia namun perhatian baik dari pihak pengelola maupun masyarakat di sekitarnya masih terbilang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi interaksi masyarakat terhadap Tahura Pancoran Mas, komposisi vegetasi dan potensi spesies tumbuhan berguna yang terdapat di Tahura Pancoran Mas. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pengelola dalam pengembangan kawasan serta menjadi informasi bagi masyarakat sekitar Tahura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari wawancara dan analisis vegetasi. Pemilihan responden dalam wawancara menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode jalur berpetak dengan total luasan petak contoh sebesar 2 ha. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 83,34% responden mengetahui spesies tumbuhan yang ada di sekitar pinggir Tahura namun hanya 36,7% responden pernah memanfaatkan tumbuhan. Berdasarkan hasil analisis vegetasi teridentifikasi 83 spesies dan 43 famili di Tahura Pancoran Mas dengan komposisi vegetasi pada tingkat pohon terdapat 27 spesies, tiang 23 spesies, pancang 12 spesies, semai 12 spesies, tumbuhan bawah 30 spesies, dan liana 4 spesies. Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada tingkat pertumbuhan pohon, tiang, pancang, dan semai masing-masing dimiliki oleh spesies Arthocarpus elastica (56,52%), Macaranga rhizinoides (48,86%), Grewia acuminata (31,52%), dan Melicope lunuankeda (56,58%). Tumbuhan bawah didominasi oleh spesies Dioscorea aculeata (19,43%) dan liana didominasi spesies Spatholobus littoralis (93.54%). Keberadaan spesies tumbuhan dari marga Macaranga dan Mallotus mengindikasikan bahwa habitat di dalam kawasan sudah terganggu. Secara keseluruhan teridentifikasi 67 spesies dan 39 famili tumbuhan berguna dengan kelompok kegunaan tumbuhan obat mendominansi yaitu sebanyak 43 spesies. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi masyarakat dengan tumbuhan di dalam kawasan masih rendah dan terdapat potensi tumbuhan berguna di dalam kawasan yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar. Saran yang dapat diberikan antara lain adalah pengenalan fungsi dan manfaat kawasan, pengelolaan yang lebih intensif, serta pengembangan kawasan Tahura Pancoran Mas agar keberadaannya tetap terjaga.