Pengoptimuman Ekstraksi Flavonoid Daun Salam (Syzygium polyanthum) dan Analisis Sidik Jari dengan Kromatografi Lapis Tipis
Optimization in Flavonoid Extraction of Salam Leaves (Syzygium polyanthum) and Fingerprint Analysis Using Thin Layer Chromatography.
Date
2011Author
Oktavia, Julia Devy
Darusman, Latifah Kosim
Wahyuni, Wulan Tri
Metadata
Show full item recordAbstract
Salam leaves contain flavonoids having a function as antioxidants. The aim of this study is to find optimum condition for flavonoid extraction from salam leaves by varying the extraction methods, solvent polarity, and extraction time. The extraction was conducted by maceration and sonication methods, with methanol and water ratio as indication of solvent polarity. Extraction by maseration was run for 6 to 24 hours, while sonication was run for 6 to 15 minutes. Total flavonoid content and antioxidant activity were the parameters for measuring the selection of extraction process. The study was designed using a combination design of D-Optimal with software DX8.0.6 for trial version. Based on statistical analysis, the optimum conditions of extraction was determined with the goodness of the model. The optimum condition was the sonication extraction in 96% methanol for 15 minutes. This condition has the best the antioxidant activity with IC50 value of 13,1593 mg/mL and total flavonoid content of 0,0127 mg QE/mg extract. The composition of the best extract based on phitochemical assay were anthocyanidins, flavonol, flavone, and khalkon. The fingerprint profiles of the best extract that has highest bioactivity was detected by thin layer chromatography analysis. Fingerprint analysis of the extract was performed using chlorofom as the best eluent which resulting 8 bands. Daun salam diketahui mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan mencari kondisi optimum ekstraksi flavonoid daun salam dengan meragamkan metode ekstraksi, polaritas pelarut, dan waktu ekstraksi. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dan sonikasi, polaritas pelarut yang digunakan adalah nisbah antara metanol dan air, serta waktu ekstraksi untuk sonikasi berada dalam rentang 5 hingga 15 menit, sedangkan untuk maserasi berada dalam rentang 6 hingga 24 jam. Kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan menjadi parameter keberhasilan ekstraksi. Penelitian dirancang menggunakan rancangan kombinasi D-Optimal dengan bantuan perangkat lunak DX8.0.6 versi uji coba. Berdasarkan analisis statistik, kondisi optimum ekstraksi ditentukan dengan melihat kebaikan model. Kondisi optimum tersebut diperoleh saat kondisi ekstraksi sonikasi dengan pelarut metanol 96% selama 15 menit yang memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 13,1593 μg/ml dan kadar flavonoid total 0,0127 mg QE/mg ekstrak. Komposisi ekstrak terbaik berdasarkan uji fitokimia di antaranya merupakan golongan senyawa antosianidin, flavonol, flavon, dan kalkon. Profil sidik jari ekstrak terbaik yang memiliki bioaktivitas paling tinggi dideteksi dengan kromatografi lapis tipis. Analisis sidik jari ekstrak tersebut dilakukan menggunakan kloroform sebagai fase gerak terbaik yang menghasilkan 8 pita.
Collections
- UT - Chemistry [2065]