Analysis Disparity Development in South Sulawesi Province
Analisis Ketimpangan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan
Abstract
This research is aimed to: (a) Identify regional disparity and sectoral disparity among regencies in South Sulawesi Province, (b) Study the availability of infrastructure for all regencies in South Sulawesi Province, and (c) Study the interaction among regions in South Sulawesi Province. This research showed that South Sulawesi Province has disparity. It is mainly caused by intra regions’ disparity, i.e. the disparity among sectors in each regions explained by GDP’s growth, infrastructure expenditure ratio, education expenditure ratio, and social expenditure ratio. Those ratios may determine the disparity strength. It might be caused by the availability of infrastructures and the interaction pattern among regions caused mainly by the economic activity. The spread of economic activity tends to concentrate in agricultural sector. The unbalanced growth among regions indicated the regional disparity in South Sulawesi. Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang berada di Timur Indonesia yang memilki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Perkembangan PDRB Sulawesi Selatan ini berada di peringkat 2 Nasional. Namun, dibalik tingginya pertumbuhan ekonomi, pada kenyataannya terdapat ketimpangan yang terjadi di Sulawesi Selatan yang cenderung makin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan perbedaan tingkat pendapatan per kapita, Indeks Pembangunan Manusia yang lebih tinggi untuk beberapa kabupaten/kota daerah tertentu, tetapi secara keseluruhan IPM Sulawesi Selatan berada di peringkat 21 nasional. Ini disinyalir juga karena buruknya infrasturktur pendidikan dan kesehatan yang ada. Bahkan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) telah menetapkan Jeneponto, Luwu, Selayar, Enrekang, Pangkajene Kep, Luwu Timur, Sinjai, Takalar, Tana Toraja, Bulukumba, Bantaeng, Barru, dan Pinrang. Dengan demikian Sulawesi Selatan memilki 13 kabupaten dari 23 kabupaten/kota sebagai daerah tertinggal dan merupakan jumlah yang terbesar di Pulau Sulawesi. Perbedaan yang besar terhadap proporsi kontribusi yang dimiliki setiap sektor terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan belum meratanya penyebaran aktivitas ekonomi di Sulawesi Selatan terlihat dari Pertanian yang menyumbang 39 persen terhadap PDRB Sulawesi Selatan.
Collections
- MT - Economic and Management [2970]