Pengaruh Penyimpanan Daun dan Volume Air Penyulingan Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Kayu Putih
Abstract
Minyak kayu putih merupakan salah satu komoditas minyak atsiri yang banyak digunakan di Indonesia. Tetapi nilai produktivitas minyak Kayu putih sendiri di Indonesia mengalami fluktuasi dan cenderung menurunan. Penurunan produksi minyak kayu putih ini salah satunya disebabkan nilai rendemen minyak kayu putih yang rendah di pabrik minyak kayu putih. Produksi minyak kayu putih juga dipengaruhi oleh penyimpanan daun. Penyimpanan daun cenderung memberikan pengaruh negatif terhadap rendemen dan mutu minyak kayu putih dan pada beberapa kondisi, penyimpanan daun tidak bisa dihindari. Penyimpanan daun Melaleuca leucadendron Linn. dengan berat 2,5 kg dilakukan di atas alas plastik selama 1, 2 dan 3 hari. Ketika penyimpanan berlangsung diberikan 2 perlakuan, yaitu pengadukan dan tanpa pengadukan. Pengadukan dilakukan selama 12 jam dengan interval waktu 2 jam. Selain itu, ketika penyulingan digunakan perlakuan berupa variasi volume air penyulingan dengan menggunakan air 3 liter dan 4 liter. Setelah minyak kayu putih diperoleh dilakukan pengujian sifat fisika dan kimia minyak kayu putih beserta nilai rendemennya sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI 06-3954-2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan daun M. leucadendron Linn. dan semakin sedikit volume air penyulingan mengakibatkan rendemen minyak kayu putih yang dihasilkan semakin menurun. Begitu juga hasil pengujian kadar sineol dan kelarutan dalam etanol 70% pada minyak kayu putih menunjukan kecenderungan yang sama. Sedangkan untuk hasil pengujian bobot jenis, indeks bias dan putaran optik menunjukan kecenderungan yang semakin naik. Dari hasil pengujian ini, mutu semua contoh uji minyak kayu putih masuk ke dalam standar nasional Indonesia (SNI 06-3954-2006). Sedangkan untuk standar essential oil association of USA (EOA) hanya nilai kelarutan dalam etanol 70% yang tidak memenuhi persyaratan.
Collections
- UT - Forest Products [2184]