Produksi dua varietas kedelai secara organik akibat pemberian pupuk dengan dosis yang sama dengan dosis musim tanam I
Two Soybean Varieties Production with The Application Organic Manure with Same Dosage as in Planting Season I under Organic Farming System
Abstract
This research was conducted to study the effect of organic manure residues on soybean. The experiment was conducted at IPB Research Station in Cikarawang , from October 2010 to February 2011. The experiment used Split Plot Design with three replications, the organic manure as the main plot and soybean varieties as the sub plot. The experiment used Anjasmoro and Wilis variety. The organic manure dosage were 20 ton chicken manure/ha, 3.5 ton Centrosema pubescen /ha and 10 ton chicken manure/ha, and 3.5 ton Tithonia diversifolia/ha and 10 ton chicken manure/ha. All treatmenst also added with 2 ton rice husk charcoal/ha, 2 ton dolomite/ha. The types of organic manure did not significantly affect soybean growth and production except Fe content of seed. Varieties were significantly different in height of plant ( 2, 3, 5, 6, and 7 WAP), fresh and dry weight of plant biomass, K content of leaf, N P K uptake of stem and leaf, number of filled pod, number of productive branch and node, 100 seed dry weight, Fe and Zn content of seed. Yield of plants with the treatment of chicken manure only, Centrosema pubescen, and Tithonia diversifolia was 2.59 ton/ha, 2.58 ton/ha, and 2.55 ton/ha repectively. Yield of Anjasmoro and Wilis was 2.50 ton/ha and 2.65 ton/ha, respectively. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh residu pupuk organik terhadap kedelai varietas Wilis dan Anjasmoro pada musim tanam II yang dibudidayakan secara organik. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Laboratorium Produksi Tanaman Departemen Agronomi dan Horikultura, serta Laboratorium Kimia Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Faperta, IPB pada bulan Oktober 2010 sampai Februari 2011. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dua faktor, yaitu pupuk organik dan varietas. Pupuk oganik digunakan sebagai petak utama dan varietas sebagai anak petak. Petak utama terdiri atas tiga jenis perlakuan pupuk organik yaitu 20 ton pupuk kandang ayam/ha, 10 ton pupuk kandang ayam/ha dengan penambahan 3.5 ton Centrosema pubescens/ha dan 10 ton pupuk kandang ayam/ha dengan penambahan 3.5 ton Tithonia diversifolia/ha. Anak petak terdiri atas dua jenis varietas yaitu Anjasmoro dan Wilis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik hanya berpengaruh nyata terhadap kadar Fe biji sedangkan pada komponen pertumbuhan dan produksi lainnya, pupuk organik berpengaruh tidak nyata. Varietas berbeda nyata pada tinggi tanaman umur 2, 3, 5, 6, dan 7 MST, bobot basah dan kering tajuk dan daun 7 MST, jumlah polong isi, jumlah cabang produktif, jumlah buku produktif, bobot 100 biji, kadar Fe dan Zn biji, berbeda sangat nyata pada bobot kering akar 7 MST. Interaksi antara pupuk organik dan varietas hanya berpengaruh nyata terhadap kadar Fe biji. Potensi produksi kedelai dengan pemberian 20 ton pupuk kandang/ha, 10 ton pupuk kandang/ha ditambah 3.5 ton Centrosema pubescens/ha dan 10 ton pupuk kandang ayam/ha ditambah 3.5 ton Tithonia diversifolia/ha berturut-turut adalah 2.43 ton/ha, 2.43 ton/ha, dan 2.26 ton/ha. Potensi produksi kedelai varietas Wilis dan Anjasmoro berturut-turut adalah 2.28 ton/ha dan 2.46 ton/ha.