Hubungan Ukuran-ukuran Tubuh Ternak Kambing Peranakan Etawah Betina Terhadap Produksi Susu
Livestock Body Measure Relationship of Female Etawah Grade Goat to Milk Production
Abstract
Etawah Grade goats productivity will influenced by genetic factors, environmental and their interaction. This can be demonstrated from the performance of production and reproduction. This research aimed to complete the information of Etawah Grade goat performance from several different locations, through the observation of production and to determine the proper size for use in milk production. The results showed that the milk production and body size have a positive relationship. Not all of body sizes have a high level of proximity to the milk production. Udder volume, chest circumference, chest length, and chest circumference in the udder have a high of affinity relationship to milk production. There is high score of correlation analysis was found in the relationship between milk production with udder volume that showed on KTMRSM Farm (0.992) , KTKM Farm (0.965), KTTKSM Farm (0.905), PBA Farm (0.984), and UPTDPTM Farm (0.889). Induk kambing Peranakan Etawah (PE) memiliki produktivitas yang dipengaruhi oleh factor genetik, pakan, manajemen pemeliharaan dan lingkungan yang saling berkaitan. Produksi dan reproduksi memiliki peranan penting dalam berjalannya suatu usaha peternakan. Pengamatan terhadap produksi dapat dilakukan berdasarkan informasi sifat morfologik pada ternak dan kemampuannya dalam menghasilkan susu. Pencatatan produksi susu sangat penting dilakukan untuk mengetahui tingkat produksi susu yang dihasilkan oleh ternak perah. Ukuran-ukuran tubuh dapat dimanfaatkan untuk menaksir kemampuan ternak dalam memproduksi susu. Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi penampilan ternak kambing PE dari beberapa lokasi peternakan yang berbeda melalui pengamatan sifat produksi serta ukuran tubuh yang tepat untuk digunakan dalam menduga produksi susu melalui model matematika terbaik untuk menunjukkan hubungan tersebut. Penelitian dilaksanakan di lima lokasi Peternakan yang terletak di empat lokasi di Kabupaten Tasikmalaya (desa Sukaharja, desa Karsa Menak, desa Malaganti dan desa Sariwangi) dan desa Bojong Kantong, Kabupaten Banjar, Jawa Barat pada bulan Februari 2011 sampai dengan Maret 2011. Materi yang digunakan adalah induk kambing PE laktasi ke-2 sebanyak 20 ekor setiap lokasi peternakan. Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan Analisis Korelasi dan Regresi. Penggunaan factor penduga dalam persamaan Regresi Linier Ganda hanya pada dua peubah dari beberapa peubah yang ada berdasarkan koefisien determinasi (R2) tertinggi dan tingkat keakurasian hasil pendugaan yang terbaik dari seluruh percobaan antar peubah-peubah lain yang digunakan sebagai factor penduga. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penghitungan dan pengukuran factor penduga di lapangan. Peubah-peubah yang diamati pada penelitian ini adalah 1) ukuran-ukuran tubuh, meliputi : lingkar dada, dalam dada, lebar dada, panjang telinga, tinggi badan, panjang badan, volume kelenjar susu, volume puting, volume ambing, dalam ambing, lingkar ambing, panjang puting, lingkar puting, bobot badan, lingkar metatarsus; 2) produksi susudan 3) efisiensi pakan terhadap produksi susu. Ukuran tubuh yang dimiliki tidak semua mempunyai tingkat keeratan yang tinggi terhadap produksi susu.Tingkat keeratan hubungan yang tinggi hanya ditunjukkan pada volume ambing, lingkar dada, lebar dada, dalam dada dan lingkar ambing. Performa produksi ternak kambing PE memberikan hasil yang berbeda pada setiap peternakan yang diamati, akan tetapi memiliki kecenderungan yang sama untuk ukuran tubuh yang dapat digunakan sebagai factor penduga produksi susu