The Study of Finance Potential and Development Strategy of Proliferation South Tangerang Municipality
Kajian Potensi Keuangan dan Strategi Pembangunan Daerah Pemekaran Kota Tangerang Selatan
Date
2011Author
Sam, Roisatun Nisaa Firdausiyah Abdur Rouf
Juanda, Bambang
Hadi, Setia
Metadata
Show full item recordAbstract
The study shows that South Tangerang Municipality is proper and ready to be an autonomous region. South Tangerang Municipality fulfils the rules and regulations to become a new autonomous region. However South Tangerang Municipality did not optimally exploit the potency in the region. The priority of development and investment should be directed to existing sectors such as Trade, Hotel and Restaurant Sector, Manufacturing Industry including Goods of Metal, Machinery and Equipment Industry; Paper and Paper Product Industry; Textile, Apparel, Leather and Footwear Industry; Food, Beverage and Tobacco Industry, also Building Sector. Those sectors can increase output, value added, job opening also stimulation impact toward another sectors. Agriculture sectors has important role in developing South Tangerang Selatan, because this sector could give the impact of increasing society welfare, in particularly for farmers. The development of agriculture sector is a strategy to solve disparity problem and regional linkage existed in South Tangerang Municipality. Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom baru yang resmi dimekarkan dari induknya Kabupaten Tangerang pada tanggal 26 November Tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008. Pemekaran dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Sehingga dengan terbentuknya Kota Tangerang Selatan sebagai daerah otonom baru diharapkan dapat lebih menggali dan memanfaatkan potensi yang ada di wilayahnya, terutama potensi yang mampu meningkatkan penerimaan daerah dan menunjang pembangunan daerah. Pembangunan merupakan kewajiban pemerintah daerah yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). APBD menggambarkan kemampuan daerah dalam memobilisasikan potensi keuangannya. Apabila penerimaan dari sumber daerah cukup besar maka mengurangi ketergantungan daerah tersebut terhadap pemerintah pusat. Disamping itu besarnya APBD suatu daerah juga akan berarti besar pula tingkat pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat
Collections
- MT - Economic and Management [2971]