Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat
Abstract
Fungsi dan peran koperasi sebagaimana disebutkan dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Sesuai landasan hukumnya, koperasi telah dianggap sebagai suatu gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai organisasi yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Oleh karena itu, koperasi diyakini dapat menjadi alternatif untuk menyelesaikan persoalan ekonomi sosial Indonesia. Salah satu bagian gerakan koperasi di Indonesia adalah gerakan Koperasi Jasa, Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan merupakan koperasi jasa yang berdiri pada tanggal 20 Juni 2003. Koperasi ini terbentuk karena adanya kebutuhan yang sama diantara para petani untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lingkungan bisnis Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan, menganalisis kesenjangan (gap) kinerja aktual pengurus koperasi pada Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan, menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) bagi Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan, dan membuat rancangan strategi pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan dengan pendekatan arsitektur strategi. penelitian ini menggunakan analisis lingkungan bisnis koperasi, analisis kesenjangan, analisis SWOT dan arsitektur strategi. Analisis lingkungan bisnis pada Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) dimulai dari menganalisis lingkungan internal bisnis koperasi yang terdiri dari : manajemen, sumberdaya manusia, keuangan, produksi, pemasaran, sedangkan analisis lingkungan eksternal bisnis koperasi mencakup sejarah, politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis kesenjangan (gap analysis) dimana dalam analisis ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu melakukan identifikasi pelayanan koperasi Jasa Agribisnis (KOJA), menentukan standar pelayanan, dan kemudian melakukan analisis data. Adapun langkah-langkah dari analisis SWOT yang dilakukan yaitu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, kemudian melakukan rumusan strategi matrik SWOT. Seluruh strategi yang telah didapat dipetakan kedalam arsitektur strategi dalam bentuk blue print strategy yaitu strategi yang memiliki jadwal waktu agar pelaksanaan dari strategistrategi tersebut dapat berkesinambungan dan mencapai sasaran dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk menyusun sebuah arsitektur strategi yang lengkap perlu memperhatikan komponen inti yang merupakan komponen krusial dan komponen pendamping yang merupakan turunan lanjutan komponen inti.
Collections
- UT - Agribusiness [4618]