Analisis Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Utama Biskuit di PT XYZ
View/ Open
Date
2011Author
Putri, Lidwina Dirgantara Mulyono
Nurhayati, Popong
Metadata
Show full item recordAbstract
Industri biskuit bergerak dinamis seiring dengan kebutuhan masyarakat akan makanan ringan. PT XYZ adalah salah satu perusahaan yang memproduksi biskuit. Di perusahaan tersebut, ada dua jenis bahan baku yang digunakan untuk memproduksi biskuit, yaitu bahan baku mentah (raw material) dan bahan baku kemasan (packaging material). Dinamika permintaan akan biskuit berdampak pula pada proses penyediaan bahan baku pembuatan biskuit. PT XYZ memiliki kendala dalam pemenuhan kebutuhan tersebut terutama dikarenakan tren permintaan yang berubah-ubah. Atas masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi bahan baku kelas A di PT XYZ, (2) mengidentifikasi konsep-konsep persediaan yang dilakukan oleh PT XYZ, (3) mengidentifikasi kesenjangan antara rencana persediaan dengan realisasi, dan (4) menganalisis sistem pengendalian persediaan untuk menentukan cara terbaik dalam pengendalian persediaan. Penelitian ini dilakukan di PT XYZ untuk produk biskuit yang memiliki peramalan permintaan paling banyak sepanjang 2011, yaitu biskuit OR. Lebih sempit lagi, penelitian ini dibatasi hanya pada pengendalian persediaan bahan baku yang menurut analisis ABC berada di kelas A dalam produksi biskuit OR. Dasar penentuan bahan baku kelas A karena, bahan baku kelas A membutuhkan pengawasan yang lebih mendalam mengingat kesalahan dalam pengendalian persediaan bahan baku di kelas A ini akan dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar. Berdasarkan hasil analisis ABC, bahan baku yang berada di kelas A adalah gula, bubuk cokelat dan tepung terigu. Kesenjangan antara rencana produksi dengan realisasi produksi berkaitan erat dengan kesenjangan antara rencana pengadaan bahan baku dengan realisasi pengadaan bahan baku. Bias yang terjadi akibat perubahan permintaan produk yang menyebabkan realisasi produksi tidak sesuai dengan peramalan permintaan paling besar didapatkan dari produk OR Golden Vanilla yaitu sebesar 800 kg sedangkan yang terkecil yaitu pada produk OR DS sebesar 10 kg. Penalti berupa kerugian yang kemungkinan diterima oleh perusahaan akibat kesalahan tersebut paling besar disebabkan oleh kesalahan peramalan produk OR DD, yaitu senilai 840 kg dan paling kecil disebabkan oleh kesalahan peramalan produk OR DS senilai kurang dari 10 kg. Bias yang terjadi akibat Nilai kesalahan presentasi absolut rata-rata (Mean Absolute Percentage Error) yang terjadi akibat kesalahan peramalan permintaan paling tinggi pada produk OR Golden Chocolate sebesar 2.23 persen. Adapun kesalahan presentasi absolut rata-rata paling kecil pada produk OR Reg sebesar 0.01 persen.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]