Risiko Harga Sayuran di Indonesia
Abstract
Hortikultura memiliki peran yang penting dalam sektor pertanian dilihat dari kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Salah satu indikator ekonomi makro untuk mengetahui peranan dan kontribusi yang diberikan oleh sektor hortikultura adalah dengan melihat nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Perkembangan PDB Hortikultura selama periode tahun 2005-2009 cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya. Rata-rata peningkatan PDB Hortikultura sebesar 9,24 persen. Untuk kelompok sayuran memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 8,16 persen yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Komoditas kentang, kubis, dan tomat termasuk kelompok sayuran yang cenderung mengalami fluktuasi harga. Hal ini disebabkan oleh karakteristik komoditas yang tidak tahan lama dan mudah busuk. Fluktuasi harga pada dasarnya terjadi akibat ketidakseimbangan antara jumlah permintaan dan penawaran. Harga terendah dan tertinggi dari ketiga komoditas tersebut dipengaruhi oleh jumlah pasokan yang masuk ke pasar. Jumlah pasokan yang tinggi disebabkan oleh daerah sentra sedang panen raya sehingga menyebabkan penumpukan barang di pasar. Kondisi tersebut menyebabkan harga komoditas turun. Untuk harga tertinggi dipengaruhi oleh jumlah pasokan yang masuk ke pasar rendah yang diakibatkan oleh kondisi di daerah sentra yang mengalami gagal panen, serangan hama dan penyakit tanaman. Hal ini menyebabkan barang yang terdapat di pasar menjadi sedikit sehingga meningkatkan harga jual dari ketiga komoditas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi fluktuasi harga sayuran, dan menganalisis altenatif strategi yang diperlukan untuk mengurangi risiko harga sayuran
Collections
- UT - Agribusiness [4618]