Suplementasi Mineral Seng Dalam Ransum Unggas Yang Mengandung Gulma Bebek Yang Difermentasi
Abstract
Gulma bebek ('duckweed') merupakan gulma yang hidup dominan dan menutupi permukaan air Seluas 40- 100% sepanjang tahun serta tumbuh baik di daerah-beriklim sedang atau tropis dengan kemampuan berkembang yang sangat tinggi. Analisis proksimat komposisi gulma bebek memperlihatkan bahwa kandungan protein kasar 19,19%; lemak 6,2%; serat kasar 15,1 %; kalsium 0,7%; fosfor 0,4% dan energi melabolis 2459 kkal/kg ransum. Fermentasi gulma bebek dilakukan melalui pembiakan kapang Trichoderma harzianum. Penelitian ini bertujuan untuk melihat manfaat penambahan mineral seng dalam ransum yang mengandung gulma bebek yang lelah difermenlasi. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap. Tahap 1: fermentasi gulma bebek yang menggunakan rancangan acak lengkap, pola faktorial 3x4 (yaitu 3 faktor dosis inukulum dan 4 faktor lama fermentasi). Tahap 2: Uji biologis yang dicobakan pada 320 ekor (emak unggas pedaging mulai umur I sampai 42 hari dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 4x2 (yaitu 4 faktor level pemberian gulma bebek yang difermentasi 0, 10, 20 dan 30% dan faktor penambahan seng 0 dan 125 ppm dalam bentuk ZnCOi). Perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji polinom ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30% gulma bebek dalam ransum yang diperkaya dengan seng memberikan kualitas karkas yang kandungan kolesterolnya nyata lebih rendah dibandingkan dengan ransum tanpa suplementasi seng.