Analisis pemasaran jeruk siam di kampung Wadio, distrik Nabire Barat, kabupaten Nabire, Papua
Abstract
Wilayah Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk mengembangkan pertanian. Selain itu, pertanian juga memegang peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Salah satu produk pertanian yang memiliki pasar yang cukup besar adalah hortikultura. Hortikultura yang prospektif untuk dikembangkan adalah buah-buahan. Jeruk siam merupakan salah satu jenis buahbuahan yang digemari oleh masyarakat. Kabupaten Nabire menjadi salah satu sentra produksi jeruk siam di Provinsi Papua karena tingginya jumlah produksi jeruk siam di kabupaten tersebut. Kesesuaian tanaman jeruk dengan keadaan lingkungan di Kabupaten Nabire mendorong pemerintah untuk melakukan pengembangan jeruk di daerah tersebut. Akan tetapi, perluasan areal penanaman dan peningkatan jumlah produksi tidak sejalan dengan peningkatan pemasaran komoditi tersebut. Oleh sebab itu, dilakukanlah analisis sistem pemasaran jeruk siam pada daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan di Kampung Wadio, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Papua. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Kegiatan pengambilan data dilakukan sejak Februari 2011 hingga April 2011. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Sampel yang digunakan terdiri dari dua kelompok responden, yaitu kelompok petani responden yang terdiri dari 15 orang, dipilih secara purposive (sengaja) dan kelompok responden lembaga pemasaran yang terdiri dari 16 orang, dipilih dengan menggunakan metode snowball sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif serta menggunakan metode pengolahan data analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis sistem pemasaran dilakukan dengan mengidentifikasi lembaga-lembaga dan saluran pemasaran yang terjadi di daerah tersebut. Selain itu juga dilakukan analisis struktur, perilaku dan keragaan pasar. Efisiensi sistem pemasaran dianalisis dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu marjin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya. Kemudian dilakukan analisis struktur biaya pemasaran untuk mengetahui kesesuaian biaya yang dikeluarkan dengan kebutuhan.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]