Efisiensi teknis usahatani kentang dan faktor yang mempengaruhi di kecamatan Batur kabupaten Banjarnegara
Abstract
Peningkatan produktivitas kentang di tingkat nasional selama sepuluh tahun terakhir ternyata tidak terjadi di salah satu wilayah yang menjadi sentra produksi kentang di Indonesia. Dataran Tinggi Dieng Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara yang merupakan salah satu sentra produksi kentang di Jawa Tengah dan Indonesia mengalami penurunan produktivitas. Pada tahun 2004-2009 tingkat produktivitas kentang rata-rata turun sebesar 4,12 persen per tahun. Penurunan produktivitas ini diduga karena adanya ketidakefisienan dalam penggunaan faktor produksi, rendahnya kualitas benih yang digunakan, serta kondisi lahan yang semakin rusak akibat penggunaan pestisida yang berlebihan. Usahatani kentang yang dilakukan para petani di Kecamatan Batur telah berlangsung secara turun-temurun dan diusahakan dengan tingkat intensitas yang tinggi. Meskipun demikian, masih banyak petani kentang yang menggunakan benih hingga generasi lima ke bawah (G5-G8). Padahal, semakin bawah generasi benih yang digunakan, maka akan berpotensi menurunkan tingkat produktivitas yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui efisiensi teknis usahatani kentang di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara dan (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani kentang di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Penelitian dilakukan di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Kegiatan pengumpulan data dilakukan mulai bulan Maret hingga April 2011. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non-probability sampling dengan total jumlah responden sebanyak 60 petani kentang berdasarkan informasi dari kepala desa. Pemilihan responden dipilih secara purposive didasarkan pada petani yang menanam varietas kentang Granola, telah panen pada musim tanam terakhir tahun 2010, dan memungkinkan untuk diwawancarai. Dalam pengolahan data, jumlah total sampel sebanyak 60 petani diseleksi menjadi 58 petani karena jumlah 58 petani inilah yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dalam model fungsi produksi dan inefisiensi teknis. Data kuantitatif yang diperoleh pada penelitian ini diolah menggunakan program Microsoft Excel, Minitab 13, dan Frontier 4.1.
Collections
- UT - Agribusiness [4611]