Induksi keragaman dua varietas krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) dengan Etil Metana Sulfonat (EMS) secara in vitro
Abstract
Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) merupakan salah satu komoditi tanaman hias yang paling banyak diproduksi dan diminati oleh pasar lokal maupun dunia. Namun terdapat kendala dalam pengembangannya diantaranya yaitu faktor lingkungan tumbuh, ketersediaan bibit unggul, dan varietas baru. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan pemuliaan krisan. Pemuliaan dapat dilakukan secara konvensional melalui persilangan maupun induksi mutasi secara in vitro. Mutasi dapat dilakukan dengan mutagen fisik, biologi, maupun kimia. Mutagen kimia yang sering digunakan adalah etil metana sulfonat (EMS). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh lama perendaman etil metana sulfonat (EMS) 0.77 % terhadap keragaman dua varietas krisan secara in vitro, meningkatkan keragaman genetik krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev), dan mendapatkan mutan krisan yang potensial untuk dikembangkan sebagai bahan pemuliaan krisan lebih lanjut. Percobaan ini menggunakan rancangan faktorial dua faktor yaitu varietas krisan dan lama perendaman EMS (etil metana sulfonat) yang disusun secara acak lengkap (RAL). Faktor varietas terdiri dari dua taraf yaitu Chandra Kirana dan Puspita Asri. Faktor lama perendaman terdiri dari empat taraf yaitu control (0 menit), 90 menit, 105 menit, dan 120 menit. Masing-masing kombinasi factor diulang sebanyak 10 ulangan. Bahan yang digunakan adalah tunas pucuk dari kedua varietas sebagai bahan tanam, mutagen kimia EMS, komposisi media MS, dan BAP 1 ppm. Pengamatan dilakukan secara kuantitatif terhadap peubah tinggi, jumlah daun, jumlah tunas, jumlah akar, jumlah stomata, jumlah kloroplas dalam sel penjaga, ukuran panjang dan lebar stomata, persentase eksplan mati, terkontaminasi, berkalus, bertunas, dan berakar. Peubah kualitatif yang diamati yaitu warna dan bentuk daun, warna batang, serta warna kalus. Lama perendaman EMS 0.77 % memberikan respon yang berbeda antara tanaman krisan varietas Chandra Kirana dan varietas Puspita Asri pada semua peubah kuantitatif, kecuali peubah tinggi tanaman. Pertumbuhan tinggi tanaman kedua varietas terhambat akibat lama perendaman EMS 0.77 %. Lama perendaman EMS 0.77 % umumnya menghambat pertumbuhan krisan varietas Puspita Asri, kecuali pada peubah jumlah stomata dan ukuran panjang stomata. Sebaliknya lama perendaman EMS 0.77 % umumnya meningkatkan pertumbuhan krisan varietas Chandra Kirana, kecuali pada jumlah stomata dan ukuran panjang stomata. Tipe mutan putatif yang dihasilkan yaitu daun variegata sebanyak 2 mutan (13 % dari total pengamatan) pada kombinasi Chandra Kirana dengan perendaman EMS 0.77 % selama 105 menit; daun roset sebanyak satu mutan (17 % dari total pengamatan) pada kombinasi Chandra Kirana dengan perendaman EMS 0.77 % selama 120 menit dan satu mutan (12 % dari total pengamatan) pada kombinasi Puspita Asri dengan perandaman EMS 0.77 % selama 105 menit. Selain itu juga ditemukan dua mutan dengan batang kemerahan (33 % dari total pengamatan) pada kombinasi Chandra Kirana dengan perendaman EMS 0.77 % selama 120 menit. Mutan bertangkai daun besar berjumlah 10 mutan dihasilkan dari semua kombinasi perlakuan kecuali Chandra Kirana dengan perendaman EMS 0.77 % selama 90 menit, Puspita Asri perendaman EMS 0.77 % selama 90 menit, dan 105 menit. Mutan-mutan putative tersebut berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.