Efek metode pengolahan terhadap kandungan asam lemak dan kolesterol pada keong ipong-ipong (Fasciolaria salmo)
Abstract
Keong Ipong-ipong (Fasciolaria salmo) merupakan hewan moluska dari kelas gastropoda yang belum dimanfaatkan secara optimum di daerah Cirebon, Jawa Barat. Keong jenis ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang diolah dengan cara perebusan oleh masyarakat sekitar. Proses pengolahan dengan menggunakan panas akan mempengaruhi komposisi kimia keong, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efek dari metode pengolahan terhadap komposisi kimia (kandungan proksimat, kadar abu tak larut asam, asam lemak, dan kolesterol) pada keong ipong-ipong. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan komposisi kimia keong ipong-ipong segar serta yang telah mengalami pengolahan, mengetahui jenis dan jumlah asam lemak, kolesterol, serta metode pengolahan keong ipong-ipong yang terbaik untuk mendapatkan kandungan asam lemak terbaik. Penelitian ini diawali dengan identifikasi keong, penentuan ukuran serta bobot kemudian penentuan rendemen jeroan, daging, serta cangkang. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui waktu pengolahan (perebusan, pengukusan, dan perebusan dengan penambahan garam) sampai keong matang. Pada penelitian ini dilakukan uji hedonik parameter rasa untuk menentukan konsentrasi garam terbaik. Daging keong rebus, kukus, serta rebus air garam konsentrasi terpilih (konsentrasi 3%) selanjutnya dianalisis kandungan proksimat, asam lemak, dan kolesterol.