Pengaruh herbisida diuron 78.5% WP terhadap pengendalian gulma pada pertanaman tebu (Saccharum officinarum L.)
Abstract
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan keefektifan herbisida Maron 80 WP ( Diuron 78.5 %) pada berbagai tingkat dosis dalam mengendalikan gulma pada pertanaman tebu. Penelitian ini dilakukan di PG Rajawali II Subang Jawa Barat pada bulan Desember 2010 sampai Maret 2011. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan faktor tunggal dan terdiri dari empat ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah : Herbisida Maron 80 WP dengan dosis 2.0 kg/ha, herbisida Maron 80 WP dengan dosis 1.5 kg/ha, Herbisida Maron 80 WP dengan dosis 1.0 kg/ha, Herbisida Maron 80 WP dengan dosis 0.5 kg/ha, pengendalian manual dan kontrol. Berdasarkan analisis vegetasi sebelum aplikasi herbisida didapatkan empat spesies gulma dominan yaitu Digitaria adscendes, Borreria alata, Cleome rutidosperma dan Brachiaria distachya. Spesies gulma lain sebelum aplikasi herbisida ini adalah Cynodon dactylon, Croton hirtus, Alocasia maccorhiza. Hasil analisis vegetasi akhir memberikan gambaran umum tentang dominasi gulma setelah aplikasi herbisida. Perlakuan herbisida Maron 80 WP (Diuron 78.5%) pada semua taraf dosis yang diberikan cukup efektif dalam mengendalikan gulma hingga 10 Minggu Setelah Aplikasi (MSA). Secara umum aplikasi herbisida Maron 80 WP (Diuron 78.5%) memberikan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pengendalian (kontrol) dalam menekan bobot kering gulma total, gulma daun lebar dan gulma rumput. Perlakuan pengendalian manual kurang efektif dalam mengendalikan gulma dipertanaman tebu lahan kering. Hal ini dilihat dari biaya pengendalian yang cukup tinggi yaitu Rp. 350.000,00/ha dan bobot kering gulma yang masih tinggi. Selama percobaan tidak ditemukan gejala keracunan pada tanaman tebu yang sampai mematikan tanaman. Gejala keracunan ringan hanya terdapat pada sebagian kecil tanaman contoh yang diamati.