Pengaruh pengolahan terhadap kandungan proksimat, asam amino, dan taurin keong “ipong-ipong” (Fasciolaria salmo)
Abstract
Kebutuhan protein dan asam amino untuk tubuh setiap harinya didapatkan dengan mengkonsumsi bahan pangan baik yang berasal dari nabati maupun hewani. Tubuh bisa mensintesis asam amino non esensial, namun tidak dapat mensintesis asam amino esensial. Salah satu bahan makanan hewani laut yang dapat menyumbangkan ketersediaan asam amino yaitu keong “ipong-ipong”. Umumnya makanan yang berasal dari hewan dikonsumsi oleh masyarakat setelah dilakukan proses pengolahan, namun terjadi pengaruh terhadap kandungan gizi di dalamnya sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh pengolahan terhadap kandungan protein dan asam amino. Tujuan penelitian ini adalah menentukan: rendemen keong “ipong-ipong”, proksimat (air, abu, protein, lemak, karbohidrat) dan abu tak larut asam dari keong “ipong-ipong” segar dan setelah pengolahan, kandungan asam amino keong “ipong-ipong” segar dan setelah pengolahan, serta kandungan taurin keong “ipong-ipong” segar dan pengolahan terpilih. Pengujian yang dilakukan meliputi analisis proksimat, abu tak larut asam, asam amino dan taurin pada daging keong segar dan setelah pengolahan (pengukusan suhu 100 °C 45 menit, perebusan suhu 100 °C 30 menit dan perebusan dengan penambahan garam 3%).