Penerapan metode stacking dalam pemrosesan sinyal seismik laut di perairan Barat Aceh
Abstract
Survei seismik telah dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Departemen Luar Negeri, Dinas Hidro dan Oseanografi (DISHIDROS), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL), dan Badan Riset Kelautan dan Perikanan – Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRKP-KKP) dilakukan selama 30 hari, yaitu dari tanggal 20 Januari hingga 18 Februari 2010 di Perairan Barat Aceh, Samudra Hindia. Penelitian ini bertujuan menerapkan metode stacking untuk memperoleh pemahaman tentang pemrosesan data seismik multi channel di Perairan Barat Aceh serta memperbaiki kualitas data rekaman seismik. Peralatan survei yang digunakan terdiri dari wahana, yaitu Kapal Baruna Jaya II dan peralatan seismik. Peralatan seismik meliputi peralatan di laut, dan peralatan on-board. Akuisisi data menghasilkan enam lintasan seismik. Pengolahan data dilaksanakan selama 35 hari, yaitu dari tanggal 4 April hingga 8 Mei 2011, di laboratorium Geofisika PPPGL, Bandung. Pengolahan data yang dilakukan pada dua lintasan seismik, yaitu line AB dan line CD.