Dampak liberalisasi perdagangan Cina-Asean dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor sayuran penting Indonesia ke Malaysia
Abstract
Kesepakatan liberalisasi perdagangan Cina-ASEAN/Cina-AFTA yang ditandatangani pada tanggal 4 November 2002, menyebabkan perdagangan produk sayur-sayuran Indonesia di pasar ASEAN tidak hanya dihadapkan pada persaingan antar negara anggota ASEAN. Pada awal tahun 2004, masuknya Cina sebagai kekuatan perekonomian baru di pasar ASEAN melalui pemberlakuan salah satu program Cina-AFTA, yaitu Early Harvest Program (EHP) atau liberalisasi dini untuk produk-produk pertanian, menyebabkan ekspor kubis dan kentang Cina unggul dari segi kualitas, kemasan dan harga yang lebih murah dibandingkan produk kubis dan kentang Indonesia.