Deteksi benih dan penularan virus mosaik bengkuang oleh tiga spesies kutudaun
Abstract
Virus mosaik bengkuang adalah virus yang banyak ditemukan di pertanaman bengkuang di daerah Bogor dan sekitarnya. Di lapangan intensitas serangan virus ini cukup tinggi. Virus ini belum terkarakterisasi sifat biologinya, maka informasi tentang penularan virus di lapangan perlu diketahui sebagai dasar untuk penentuan strategi pengendalian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penularan virus mosaik bengkuang oleh tiga spesies kutudaun dan mengetahui penularan virus melalui benih. Penularan virus dilakukan dengan menggunakan tiga spesies kutudaun, yaitu Aphis craccivora Koch., A. glycines Mats., dan A. gossypii Glov. Setelah diidentifikasi dan dibebasviruskan pada daun talas, kutudaun dibiakkan pada tanaman inangnya, yaitu kacang panjang, kedelai dan cabai. Tanaman bengkuang diinokulasi dengan masing-masing vektor sebanyak 10 kutudaunltanaman. Sebelumnya kutudaun itu dilaparkan selama I jam dan diberi makan akuisisi ke tanaman bengkuang sakit selama 1 jam dan makan inokulasi selama 24 jam pada bengkuang sehat. Parameter yang diamati adalah masa inkubasi, kejadian penyakit, dan tipe gejala. Untuk mengetahui apakah virus terbawa benih, dilakukan deteksi benih yang berasal dari pertanaman bengkuang dari daerah Cibungbulang dan Cibeureum (Jawa Barat), dan Prapat (Jawa Timur). Benih ditumbuhkan terlebih dahulu, daun-daun muda yang muncul kemudian diambil sebagai sampel komposit (10 tanama~Jsampel)d an virus dideteksi dengan metode DIBA (Dot imrnunobinding assay), menggunakan antiserum BCMV (Bean Conzrnon Mosaic Virus, DSMZ-Jermanj. Masing-masing lokasi diuji sebanyak 100 benih (10 sampel).
Collections
- UT - Plant Protection [2414]