Inventarisasi hama dan penyakit tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) di Bogor

Abstract

Pertumbuhan industri dan kebutuhan sarana transportasi memberikan konsekuensi peningkatan kebutuhan bahan hakar minyak. Saat ini Indonesia telah mengalami krisis energi, maka perlu dicari alternatif sumber energi. Jarak pagar (Jnb.ophn czircns Linn.) merupakan tanaman yang memiliki potensi sebagai sumber biodiesel pengganti bahan bakar minyak bumi. Budidaya jarak pagar mulai banyak dikembangkan di Indonesia. Penanaman jarak pagar dalam skala Iuas secara monokultur dapat berpotensi menimbulkan masalah hama dan penyakit. Inventarisasi hama dan penyakit diperlukan sebagai informasi dasar dalam menentukan strategi pengendalian hama dan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi hama dan penyakit pada tanaman jarak pagar dan menentukan hama dan penyakit yang potensial menimbulkan kerusakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan sebagai dasar dalam pengendalian hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman jarak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan pertanaman jarak dari serangan hama dan penyakit yang dapat berpotensi sebagai organisme pengganggu tanaman jarak pagar. Pengamatan di lapangan dengan cara mengamati secara visual terhadap serangan hama dan penyakit, kemudian dilakukan penghitungan intensitas dan luas serangan yang disebabkan hama dan patogen tersebut. Selain itu, dilakukan wawancara terhadap produsen bibit tanaman jarak. Setiap serangga dan patogen yang didapat diambil contoh untuk dikoleksi dan diamati di laboratorium. Contoh hama dan oenvakit tersebut kemudian diidentifikasi di < laboratorium menggunakan kunci identifikasi. Hama yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada tanaman jarak adalah Fenisia i~irgatau, lat kantung, dan Chrysochoris java~~rtsp. enyakit- bercak daun yang disebabkan patogen Pestnlotin so. berootensi menimbulkan kerusakan oada tanaman. Penyakit lain yang ditemukan adaiah mosaik yang disebabkan oleh virus. Serangan virus dapat menyebabkan tanaman tidak dapat menghasilkan atau berproduksi.