Analisis optimalisasi pola tanam sayuran organik di desa Sukagalih, kecamatan Megamendung, kabupaten Bogor
Abstract
Pertanian di Indonesia pertama kali secara berpindah-pindah. Sistem ladang berpindah kemudian berkembang menjadi sistem pertanian tradisional. Pertanian tradisional merupakan pertanian yang akrab lingkungan karena tidak memakai pestisida. Akan tetapi produksinya tidak mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus bertambah. Pada tahap selanjutnya diupayakan peningkatan produksi dengan sistem konvensional, dimana mulai dipergunakan pupuk buatan pabrik, pestisida sintesis, perangsang tumbuh, antibiotika, dan lain-lain untuk meningkatkan produksi pangan. Produksi pada tahap ini sangat meningkat, tetapi di sisi lain produk-produk pabrik tersebut dapat mencemari lingkungan dan gangguan kesehatan. Pertanian konvensional memberikan hasil dari sub-sektor hortikultura yang tinggi. Hal ini terlihat dari hasil produksi sayuran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan produksi sayuran berbanding lurus dengan peningkatan jumlah komsumsi masyarakat terhadap hasil produksi sayuran