Sebaran Sensitifitas Kulit Terhadap Alergen Ascaris suum Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Pusat Studi Satwa Primata IPB Dibedakan Atas Jenis Pengandangan
Abstract
Asma merupakan bentuk alergi yang paling signifikan pada manusia, yang disebabkan dua faktor yaitu eksogen dan endogen. Faktor eksogen berupa paparan alergen dari lingkungan sekitar dan faktor endogen bempa genetik, usia, jenis kelamin dan ras. Asma diderita oleh sekitar 5% orang dewasa. Dengan peningkatan jumlah penderita sampai dengan 73% setiap tahunnya, ha1 ini menunjukkan pengobatan yang ada saat ini belum memadai dan penelitian lebih lanjut untuk menemukan pengobatan yang lebih ampuh masih perlu terus dilakukan. Penelitian ini bertujuan melakukan penapisanl sreening pada Macaca fascicularis dengan mendeteksi, menghitung dan mendokumentasikan reaksi yang ditimbulkan oleh alergen yang disuntikkan yaitu adanya lingkaran injeksil wheal dan kemerahanlflare. Hewan coba dalam penelitian ini adalah Macaca fascicularis dengan jumlah total 147 ekor yang disensitisasi dengan alergen (ekstrak Ascaris suum) melalui injeksi intradermal. Alasan penggunaan Macaca fascicularis sebagai hewan model dalam penelitian ini adalah karena sistem imun pada Macaca fascicularis yang lebih menyerupail mirip dengan sistem imun pada manusia dibandingkan dengan sistem imun pada hewan model lainnya terutarna dari ordo rodensia, misalnya mencit. Macaca fascicularis yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan jenis kandang. Ekstrak A. suum digunakan karena dapat menimbulkan reaksi hipersensitifitas pada hewan coba. Hasil penelitian menunjukkan 58% dari hewan coba yaitu 85 ekor memiliki sensitifitas alami terhadap paparan A. suum. Disimpulkan uji kulit yang dilakukan pada Macaca fascicularis, baik yang dikandangkan pada kandang individu maupun kandang kelompok dengan ekstrak A. suum menginduksi reaksi hipersensitifitas tipe I dengan prevalensi 54% (kandang individu) dan 59% (kandang kelompok) serta menunjukkan potensi hewan ini menjadi hewan model untuk penelitian asma.