Sifat optik dan mekanik pulp karton bekas bersubstitusi pulp asli bambu
Abstract
Kertas bekas adalah sumber serat potensial untuk dimanfaatkan. Pemanfaatan kertas bekas ini menguntungkan dari segi ekonomi dan berdampak positif bagi lingkungan. Secondary pulp dari kertas karton yang didominasi pulp serat pendek akan menghasilkan mutu sifat mekanik lebih rendah jika dijadikan lembaran pulp baru (Minor dan Atalla, 1992). Substitusi pulp serat pendek kertas karton pada kadar tertentu dengan serat panjang bambu keinungkinan dapat meningkatkan sifat mekanik lembaran pulp yang baru. Jenis bambu yang digunakan adalah bambu tali (Gigantochloa aptis) dengan umur 2 tahun. Taraf perlakuan yang diberikan pada substitusi pulp ini adalah komposisi pulp karton loo%, bambu loo%, bambu : karton = 70 : 30, bambu : karton = 60 : 40, bambu : karton = 50 : 50, bambu : karton = 40 : 60, dan bambu : karton = 30 : 70. Sebelum dilakukan analisa terhadap sifat fisik dan sifat optik, pulp masing-masing perlakuan diputihkan dengan menggunakan tahapan bleaching DEDP. Berdasarkan hasil skoring Duncan, lembaran pulp dengan komposisi bambu : karton = 70 : 30 inerupakan lembaran pulp dengan sifat fisik dan optik yang terbaik dengan nilai indeks tarik, indeks sobek, indeks retak dan derajat putih berturut-turut adalah 27.66 Nmlg, 7.00 N.m2/kg, 1.27 kPa.m2/g dan 72.64%. Sifat mekanik dan optik yang dihasilkan tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan kontrol yaitu lembaran pulp dengan komposisi karton 100%. Pulp asli bambu lebih berperan dalam menentukan sifat-sifat pulp yang memerlukan panjang serat tinggi seperti kekuatan sobek, sedangkan pulp daur ulang lebih berperan dalam menentukan sifat-sifat kekuatan pulp yang memerlukan ikatan antar serat yang baik.
Collections
- UT - Forestry Products [2377]