Analisis faktor-faktor penentu ketertinggalan wilayah KBI dan KTI
Abstract
Pembangunan nasional yang selama ini dilakukan secara umum telah memberikan kemajuan yang cukup berarti, akan tetapi pembangunan tersebut pada kenyataannya menghasilkan berbagai bentuk ketimpangan, dimana salah satunya berupa ketimpangan antar wilayah. Ketimpangan pembangunan antar telah menghasilkan suatu konsekuensi berupa pemusatan hasil pembangunan pada sebagian wilayah. Hal ini pada akhirnya mengakibatkan terdapay beberapa wilayah yang relatif tertinggal dibanding wilayah lainnya. Sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 7 Tahun 2005 tentang RPJM Nasional 2004-2009, terdapat 199 kabupaten dari 440 kabupaten atau kota di Indonesia yang dinyatakan tertinggal, dimana 76 kabupaten berada di KBI dan 125 kabupaten lainnya berada di KTI. jumlah tersebut merupakan hasil validasi dan verifikasi KNPDT yang didasarkan pada kondisi perekonomian masyarakat, sumberdaya manusia, prasarana (infrastruktur), kemampuan keuangan lokal, aksesibilitas serta karakteristik daerah di 199 kabupaten tertinggal di Indonesia. Penetapan yang dilakukan terhadap sejumlah kabupaten tertinggala di Indonesia ditujukan guna tercapainya suatu kondisi kesetaraan dengan kabupaten atau kota lainnya yang maju. Sehubungan dengan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik 199 kabupaten tertinggal di Indonesia serta menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketertinggalan wialayah di KBI dan KTI