Analisis struktur-perilaku-kinerja industri pengolahan susu di Indonesia
Abstract
Industi Pengolahan Susu (IPS) merupakan salah satu industri yang berperan besar dalam perekonomian maupun dalam peningkatan gizi masyarakat. Konsumsi susu di Indonesia saat ini masih rendah dibandingkan negara-negara Asia lainnya yaitu hanya 11,9 liter per kapita per tahun, India mencapai 42,8 liter per kapita per tahun, Malaysia dan Filipina mencapai 22,1 liter per kapita per tahun, Thailand mencapai 31,7 liter per kapita per tahun, bahkan Vietnam masih lebih tinggi dari Indonesia yaitu 12,1 liter per kapita per tahun (Tetra Pak, 2010). Selain itu, produksi susu di Indonesia juga baru dapat memasok tidak lebih dari 26,5 persen, sisanya 73,5 persen berasal dari impor. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya arus informasi maka diperkirakan konsumsi nasional akan terus meningkat sehingga berdampak pada pertumbuhan industri pengolahan susu. Pertumbuhan industri pengolahan susu yang meningkat menyebabkan persaingan antar produsen semakin meningkat pula. Fenomena yang selanjutnya terjadi adalah timbulnya kekuatan-kekuatan ekonomi yang mengarah kepada terbentuknya konsentrasi kekuatan pasar. Kekuatan-kekuatan ini akan mempengaruhi struktur pasar di dalam industri. Kecenderungan yang akan timbul adalah terbentuknya struktur pasar yang mengarah pada monopoli ataupun oligopoli. Selanjutnya struktur pasar tersebut akan mempengaruhi perilaku-perilaku perusahaan-perusahaan pada industri ini sehingga akan mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut.