Kajian Elemen Taman Rumah Tinggal Berbasis Budaya Tegal
Abstract
Keanekaragaman budaya di Indonesia dihadirkan melalui keberadaan suku yang berbeda-beda pada setiap daerahnya. Budaya jawa termasuk salah satu budaya yang unik di Indonesia. salah satu daerah yang memiliki budaya Jawa yaitu Tegal. Letak Tegal yang dinilai strategis dekat dengan pantai dan geografisnya, berpotensi untuk menerima pengaruh daerah lain di sekitarnya. Selain mempengaruhi kehidupan sosial, juga berpengaruh pada penataan rumah tinggal dan penempatan jenis tanaman di sekitarnya. Kebutuhan masyarakat dalam pemilihan elemen-elemen penting taman pada rumah tinggal untuk mendapatkan ciri khas, sehingga kekhasan tersebut dapat diketahui dan dapat dijadikan dasar perencanaan taman Tegal. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji elemen-elemen penting pembentuk taman rumah tinggal masyarakat Tegal yang berbasis budaya Jawa. Manfaat penelitian ini yaitu memberikan arahan bagi perencana dalam mengembangkan lanskap Tegal ditinjau dari sudut pandang budaya dan membantu pemerintah dan masyarakat Tegal untuk memahami elemen-elemen penting pembentuk taman pada rumah tinggal sebagai landasan mendesain taman Tegal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Informasi yang dikumpulkan bersumber dari studi literatur, observasi langsung, dan wawancara. Tahapan-tahapan penelitian ini, meliputi: (1) pengumpulan informasi, (2) pendeskripsian informasi, (3) analisis informasi, dan (4) sintesis dan konsep. Pada ketiga wilayah memilki bentuk dan tata ruang rumah tinggal yang sama yaitu persegi panjang dan simetris. Gaya arsitektur, tata ruang, dan elemen pembentuk rumah tinggal masyarakat Tegal terdapat persamaan antara gaya arsitektur Jawa dan gaya arsitektur kolonial. Hal ini terbukti dari kesamaan karakter pola tata ruang rumah tinggal. Kekhasan ini terlihat dari lingkungan pesisir hingga pegunungan. Pola tata ruangnya terbagi atas 4 ruang utama yaitu halaman depan, teras, rumah utama, dan halaman belakang. Berdasarkan fungsi, halaman depan dan halaman belakang berfungsi sebagai ruang publik, teras atau pendopo sebagai ruang semi privat, dan rumah sebagai ruang privat. Keseluruhan pola tata ruangnya didesain mengikuti sirkulasi yang dibuat lurus menuju ruang belakang. Orientasi tata ruangnya mengarah pada arah utara atau selatan. Rumah tinggal tokoh masyarakat (golongan bangsawan) mengikuti gaya arsitektur tradisional Jawa karena individu tersebut memahami prinsip tata ruang Jawa. Pagar tidak secara nyata ada pada seluruh rumah tinggal, hal ini didasari oleh perkembangan karakter masyarakat setempat. Pada lingkungan masyarakat Tegal di pedesaan baik di pesisir maupun pagunungan, fungsi pagar dapat tidak ada sama sekali atau terdapat pagar hidup dari penanaman tanaman secara missal, tetapi pada perkembang masyarakat perkotaan memiliki pagar berupa dinding bata. Berdasarkan prinsip tata ruang Jawa, rumah direpresentasikan sebagai kosmos vertikal. Bagian depan rumah terdapat teras disertai dengan anak tangga yang memiliki tinggi lebih dari permukaan tanah. Bagian teras lebih tinggi daripada tanah yang menunjukan kesucian. Bagian atap berarsitektur limasan dengan tambahan emperan. Dinding rumah dibuat tinggi untuk memberikan kenyamanan yaitu menetralisir panas dari luar. Pada masyarakat pesisir dan perkotaan, sebagian material dinding terbuat dari batu bata yang direkatkan dengan kapur, sedangkan di daerah pegunungan menggunakan material kayu. Terdapat mushola yang memiliki tinggi yang berbeda dengan lantai dasar, sehingga mencerminkan kesucian dan letaknya dekat dengan ruang makan pada tata ruang rumah di pesisir. Komponen dapur dan sumur di pesisir terpisah dari bangunan rumah utama, sedangkan di perkotaan dan pegunungan menyatu dengan rumah utama. Teras berfungsi sebagai ruang interaksi dan penerimaan tamu. Selain teras, pendopo memiliki fungsi yang sama, terdapat pada tempat tinggal bangsawan di Tegal. Interaksi yang intim dilakukan di pendopo atau teras oleh antar anggota keluarga atau dengan tamu. Berdasarkan prinsip tata ruang Jawa, pendopo atau teras merupakan ruang transisi memiliki simbol sebagai ruang pertemuan antara kosmos horizontal dan kosmos vertikal. Rumah tinggal pesisir memiliki halaman belakang yang luas, sedangkana rumah tinggal perkotaan dan pegunungan memiliki halaman belakang yang relatif sempit. Halaman belakang pada masyarakat pesisir difungsikan untuk aktivitas beternak dan berkebun. Halaman memiliki simbol sebagai kosmos horizontal karena tempat pertemuan antar manusia dan alam. Halaman depan berupa ruang terbuka baik hanya beralaskan tanah maupun ditanami rumput. Halaman depan rumah tinggal masyarakat peisisir cenderung luas. Tanaman yang khas bagi masyarakat Tegal yaitu mangga dan puring karena hampir ditanam di seluruh halaman depan rumah tinggalnya. Tanaman yang ditanam di halaman merepresentasikan tanaman yang dapat menghasilkan manfaat tertentu, menciptakan keteduhan, dan terkadang memiliki makna filosofi Jawa. Konsep penanaman tanaman lainnya yang seharusnya di halaman depan, diantaranya: (1) penanaman tanaman dilakukan di bagian tepi dekat dengan pagar dan menghindari penanaman yang berlebihan pada bagian tengah halaman. Sebaiknya hanya ditanam tanaman 1-2 tanaman pada bagian tengah halaman untuk menghasilkan keteduhan, (2) tanaman yang disarankan untuk menghasilkan keteduhan yaitu tanaman yang memiliki bentuk tajuk spread dan bulat, (3) tanaman yang ditanam di halaman dominan berwarna hijau, sehingga pada tanaman yang memiliki bagian yang memiliki warna dijadikan sebagai aksen, (4) penambahan jenis tanaman di halaman disesuaikan dengan tujuan atau kebutuhan dan tingkat adaptasi terhadap lingkungan sekitar, (5) tanaman aromatik berbunga dapat ditambahkan di halaman depan untuk memberi aromatheraphy dan bunganya yang berwarna sebagai aksen, (6) tanaman pembatas (pagar hidup) tidak harus ada, tergantung pada lingkungan masyarakatnya, (7) tanaman pengarah digunakan untuk memberikan simbolisasi penyambutan dan tidak diharuskan ada, dan (8) Tanaman di rumah tinggal bangsawan menghindari dari sirkulasi menuju ke pendopo, penanaman terdapat pada bagian tepi dan dekat pilar pendopo.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]