Pengaruh Pemotongan Bunga Jantan Terhadap Produksi Dan Mutu Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.)
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh pemotongan bunga jantan terhadap produksi buah pisang dan mengetahui waktu yang tepat untuk pemotongan bunga jantan pisang. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pasir Kuda IPB dan Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tanggal 2 Februari - 15 Agustus 2010. Bahan yang digunakan adalah tanaman pisang berumur tujuh bulan setelah tanam (BST) dan aquades. Penelitian menggunakan metode survey dan terdiri dari dua percobaan. Percobaan I yaitu pemotongan bunga jantan pada klon pisang tipe pendek. Percobaan II yaitu pemotongan bunga jantan pada klon pisang tipe tinggi. Perlakuan yang diterapkan yaitu kontrol (perlakuan tanpa pemotongan bunga jantan), P1 (pemotongan bunga jantan setelah 3 minggu setelah tanaman berbunga), P2 (pemotongan bunga jantan 4 minggu setelah tanaman berbunga), P3 (pemotongan bunga jantan 5 minggu setelah tanaman berbunga). Setiap perlakuan terdiri dari 3 tanaman pisang yang sudah keluar bunga dan buah. Peubah pengamatannya adalah pertambahan panjang tandan, lingkar tandan, panjang buah, lingkar buah, bobot panen, kekerasan buah, dan padatan terlarut total (PTT). Pada klon pisang tipe pendek, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan lingkar tandan bagian ujung dan panjang buah terutama bagian tengah tandan. Namun, pemotongan bunga jantan 5 minggu setelah tanaman berbunga menurunkan rataan panjang buah. pemotongan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan bobot tandan panen utuh sebesar 48.21 % lebih besar dari kontrol. Pada peubah bobot panen tanpa tangkai, pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan bobot tandan tanpa tangkai sebesar 47.24 % dan bobot sisir tanpa tangkai sebesar 29.06 % lebih berat. Sedangkan bobot sisir ekonomis panen utuh sebesar 40.01 % dan bobot sisir ekonomis tanpa tangkai sebesar 40.15 %. Pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga pada klon pisang tipe tinggi meningkatkan lingkar buah pangkal, ujung, dan rataan lingkar buah tandan. Pemotongan bunga jantan 4 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan rataan lingkar tandan dan bobot panen. Bobot tandan panen utuh meningkat 90.66 %, bobot sisir panen utuh meningkat 83.01 % lebih berat dibandingkan kontrol. Sedangkan bobot tandan panen tanpa tangkai meningkat 99.88 %, bobot sisir tanpa tangkai meningkat 84.69 %, dan bobot buah tanpa tangkai 100 % lebih berat dibandingkan kontrol. Sedangkan bobot sisir ekonomis panen utuh meningkat sebesar 75.36 % dan bobot sisir ekonomis tanpa tangkai sebesar 77.34 %. Secara umum pemotongan bunga jantan 3 minggu setelah tanaman berbunga meningkatkan panjang buah dan lingkar buah pada kedua klon tanaman pisang. Waktu pemotongan bunga jantan yang terbaik pada klon pisang tipe pendek adalah 3 minggu setelah tanaman berbunga. Sedangkan, waktu pemotongan bunga jantan yang terbaik pada klon pisang tipe tinggi adalah 4 minggu setelah tanaman berbunga.