Proses Perancangan Lanskap Elderly Community Housing Hong Kong Di Belt Collins International (Singapore) PTE LTD
Abstract
Elderly Community Housing merupakan proyek perumahan yang diperuntukkan khusus bagi penghuni lanjut usia (lansia). Proyek Elderly Community Housing dikembangkan oleh Hong Kong Housing Society di Hong Kong. Lanskap pada perumahan ini merupakan salah satu proyek perancangan lanskap yang dikerjakan oleh Belt Collins International (Singapore) Pte Ltd (BCI). BCI merupakan perusahaan konsultan perancangan berskala internasional yang memberikan pelayanan di bidang perencanaan, teknik sipil, arsitektur lanskap, dan konsultasi lingkungan. Proses perancangan Elderly Community Housing oleh BCI dilakukan melalui tahapan terstruktur sebagai upaya menciptakan hasil desain fungsional dan estetis yang mengacu kepada kebutuhan penghuni lansia. Melalui kegiatan magang, proses perancangan tersebut dipelajari dalam rangka meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan wawasan bagi calon arsitek lanskap, khususnya pada perancangan lanskap di perumahan lansia. Tujuan dari kegiatan magang ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan praktis, pengalaman dan keterampilan dalam pekerjaan arsitektur lanskap. Secara khusus, tujuan dari magang juga untuk mempelajari serta memahami proses perancangan lanskap di perusahaan BCI, khususnya proses perancangan lanskap pada komunitas perumahan bagi lansia. Selain itu magang juga bertujuan untuk mempelajari kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan dalam merancang lanskap di perumahan lansia. Metode yang dilakukan pada kegiatan magang ini adalah berpartisipasi aktif di dalam kegiatan studio di perusahaan magang, yang difokuskan pada perancangan lanskap Elderly Community Housing, Hong Kong. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka dan wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengerjaan proyek. Pada kegiatan studio, batasan magang pada studi ini difokuskan pada pengerjaan proyek Elderly Housing Community Housing di Hong Kong. Proses perancangan proyek yang diikuti adalah tahapan desain awal (Preliminary Concept Design). Pada kegiatan administrasi, batasan magang termasuk pada ruang lingkup struktur internal kelembagaan tempat magang. Proses perancangan lanskap di BCI memiliki beberapa tahapan terstruktur yang menjadi standar bagi perusahaan BCI. Proses ini didapat melalui pengalaman BCI selama bertahun-tahun dalam melakukan kegiatan perancangan. Proses perancangan dimulai dari proses mobilization, design process, working drawing, implementation, hingga proses maintenance. Namun pada perancangan lanskap Elderly Community Housing BCI tidak melakukan tahapan pemeliharaan dikarenakan penghematan biaya dan waktu. Proses perancangan Elderly Community Housing diikuti oleh beberapa konsultan yang terdiri dari lead consultant dan sub-consultant. Lead consultant banyak berperan dalam survey tapak dan pembuatan masterplan, sedangkan subconsultant banyak berperan dalam pekerjaan perancangan di studio. Pembagian kerja yang terstruktur pada masing-masing konsultan menghasilkan produk i perancangan yang lebih baik. Proses perancangan pun berjalan dengan waktu yang lebih singkat. Perancangan konseptual lanskap pada proyek Elderly Community Housing diawali dengan pengumpulan data dari berbagai konsultan terkait. Analisis lanskap dilakukan terhadap studi-studi ruang eksterior yang terbentuk dari desainbangunan yang dihasilkan oleh arsitek. Penentuan tema dan konsep tapak dilakukan berdasarkan kesepakatan antara klien dan masing-masing konsultan. Ketiga komponen yaitu pengumpulan data, analisis, serta konsep yang dipilih ini yang menjadi dasar bagi pengembangan perancangan menjadi gambar sketsa perancangan awal. Konsep perancangan yang diajukan oleh konsultan adalah “Modern Tropical Resort”. Modern diimplementasikan pada perancangan arsitektural bangunan kontemporer. Tujuan dari karakter modern pada bangunan ini adalah untuk menciptakan ikon dan identitas yang kuat pada kawasan Tin Shui Wai, Hong Kong. Sedangkan pada Tropical Resort diterjemahkan kedalam perancangan lanskap. Lokasi kawasan yang dikelilingi ruang terbuka, dimanfaatkan sebagai borrowed view yang menciptakan suasana resort tropis dalam tapak. Tujuan dari tema resort tropis ini adalah untuk memberikan suasana liburan sepanjang waktu kepada penghuni, khususnya penghuni lansia. Selain itu terdapat 3 tujuan utama dalam merancang lanskap kawasan ini, yaitu: (1) Menciptakan keberlanjutan tapak dengan memindahkan pohon eksisting yang masih dapat dipakai sebagai buffer, (2) Menyediakan ruang terbuka pasif dan aktif yang dapat digunakan oleh setiap user, dan (3) Menerapkan teknologi penanaman rapat, teknologi roof garden, serta green wall sebagai aspek pendukung kesehatan dan relaksasi bagi lansia. Berdasarkan hasil analisis dan konsep lanskap, terbentuk preliminary concept design sebagai produk presentasi awal perancangan lanskap. Pada kegiatan magang, mahasiswa berpartisipasi aktif dalam proses perancangan beberapa proyek yang berlangsung pada tahapan preliminary concept design dan final concept design. Teknik penggambaran yang dilakukan di BCI dinilai cukup efisien, hal ini dikarenakan tersedianya alat, bahan dan teknologi yang memadai. Metode penggambaran manual (hand-drawing) yang dikombinasikan dengan komputerisasi di studio oleh BCI mempercepat waktu proses perancangan dan menghasilkan produk perancangan yang mudah dibaca. Pembagian kerja pada masing-masing tim di BCI menghasilkan produk persentasi yang maksimal. Kekurangan yang dialami pada saat magang adalah mahasiswa tidak banyak mengikuti proses pengerjaan gambar konstruksi dan tidak melakukan tinjauan lapang pada proyek lanskap yang dikerjakan oleh BCI dikarenakan mahasiswa banyak terlibat pada deadline proyek yang banyak dilakukan pada tahap preliminary concept design dan final concept design.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]