Perbandingan Pengaruh Pemberian Probiotik Bacillus apiarius Dan Campuran Isolat Bacillus Terhadap Tingkat Produksi Ayam Broiler Dan Respon Kebal Vaksinasi Newcastle Disease (ND)
Abstract
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik Bacillus apiarius dibandingkan dengan campuran isolat Bacillus terhadap tingkat produksi ayam broiler dan respon kebal vaksinasi Newcastle Disease (ND). Penelitian ini menggunakan 80 ekor ayam broiler yang berumur satu hari dipelihara selama 4 minggu. Ayam percobaan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok yang divaksinasi ND dan diberi antibiotika, tanpa probiotik (K1), kelompok yang divaksinasi ND tanpa pemberian antibiotika dan probiotik (K2), kelompok yang divaksinasi ND dan diberi probiotik Bacillus apiarius (P1) dan kelompok yang divaksinasi ND dan diberi probiotik Bacillus mix (P2). Vaksinasi dilakukan pada hari pertama dan ke-15. Darah diambil pada hari pertama sebelum vaksinasi , 14, 22 dan 29. Respon kebal terhadap ND diamati dengan menghitung titer antibodi menggunakan uji Hemagglutination Inhibition (HI) mikrotitrasi. Untuk menghitung konsumsi ransum dan bobot badan ayam dilakukan penimbangan setiap seminggu sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik yang mengandung Bacillus apiarius dan Bacillus mix pada ayam broiler dapat meningkatkan rataan pertambahan bobot badan secara nyata pada minggu pertama. Pemberian probiotik yang mengandung Bacillus apiarius pada ayam broiler dapat meningkatkan efisiensi pakan secara nyata pada minggu pertama. Sartika et al. (1994) menyatakan bahwa pemberian probiotik dapat memperbaiki kinerja ayam broiler dalam meningkatkan rataan bobot badan serta menurunkan konversi ransum. Pengaruh pemberian probiotik Bacillus mix tidak berbeda dalam meningkatkan efisiensi pakan dibandingkan dengan pemberian probiotik Bacillus apiarius. Menurut Bealmer el al. (1984) dalam Fuller (1989) semakin banyak bakteri yang terkandung dalam probiotik maka semakin banyak enzim pencernaan yang dihasilkan. Sedangkan enzim sangat diperlukan dalam proses metabolisme baik karbohidrat, protein dan lemak. Dengan meningkatnya proses metabolisme dapat memacu pertumbuhan dan kesehatan ternak lebih cepat yaitu memperbaiki bobot badan dan konversi ransum. Pemberian probiotik minggu kedua sampai akhir penelitian tidak memberikan efek pada bobot badan dan konversi ransum. Tidak. adanya perbedaan yang nyata pada setiap kelompok selain disebabkan oleh jenis dan dosis probiotik yang berbeda, manajemen kandang yang berbeda juga dapat mempengaruhi. Pemberian Bacillus mix dapat membantu mengoptimalkan keberhasilan vaksinasi ND. Hal ini ditandai dengan kenaikan titer antibodi yang stabil bila dibandingkan dengan pemberian Bacillus apiarius. Bealmer el al. (1984) dalam Fuller (1989) mengemukakan bahwa dengan banyaknya jenis strain mikoorganisme dalam probiotik maka semakin lengkap mikroflora normal dalam saluran pencernaan hewan, sehingga akan meningkatkan aktivitas phagositik dan tingkat immunoglobulin.