Penampilan Reproduksi Dan Produksi Kambing Saanen Dan Persilangan Antara Saanen Dan Peranakan Etawa
Abstract
Seiring dengan pertumbuhan populasi masyarakat dan dalam rangka masuki persaingan era perdagangan bebas, maka akan banyak permasalahan yang harus dihadapi dalam berbagai aspek kehidupan. Diantaranya adalah untuk membangun masyarakat yang sejahtera secara ekonomi, sosial, budaya maupun kesehatan dengan tujuan memperoleh sumberdaya manusia yang berkualitas dalam menghadapi globalisasi. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut pada negara agraris secara umum adalah dengan membangun perekonomian di sektor pertanian khususnya di bidang peternakan. Kambing merupakan salah satu jenis ternak yang akrab dengan sistem usaha tani di pedesaan, bahkan pemeliharaan kambing kini sudah menyebar ke berbagai tempat. Semakin banyaknya peternakan kambing disebabkan oleh permintaan masyarakat akan daging dan susu kambing yang terus mengalami peningkatan, bahkan daging kambing adalah daging yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia (Anonymous, 2000). Kambing sangat digemari oleh masyarakat untuk diternakkan karena ukuran tubuhnya yang tidak terlalu besar, perawatannya mudah, cepat berkembang biak, jumlah anak per kelahiran sering lebih dari satu ekor, jarak antar kelahiran yang pendek dan pertumbuhan anak yang cepat, dan juga karena produksi ternak kambing yang menguntungkan seperti daging, susu, kulit dan bahkan kotorannya (Cahyono, 1998; Sarwono, 2002). Selain itu, kambing memiliki daya adaptasi yang tinggi dengan kondisi agroekosistem suatu tempat. Di lingkungan-lingkungan yang paling buruk pun, kambing masih mampu bertahan hidup.