Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria (L). Nielsen) Pada Beberapa Satuan Kelas Lereng (Studi Kasus di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat)
Abstract
Perkembangan industri kehutanan berdampak pada peningkatan permintaan terhadap bahan baku kayu. Salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan akan pasokan kayu tersebut antara lain dengan adanya hutan yang dikelola oleh masyarakat. Pemilihan jenis tanaman untuk ditanam pada hutan rakyat sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kesesuaian lahan, riap pertumbuhan, ketersediaan tenaga kerja, harga jual dan kemudahan pemeliharaan. Salah satu jenis kayu yang ditanam di hutan rakyat yaitu jenis tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria). Namun pengembangan penanaman Sengon dalam skala luas masih membutuhkan informasi mengenai potensi lahan, kesesuaian penggunaan lahan serta tindakan pengelolaan yang diperlukan agar hasil serta produktifitas yang diharapkan dapat ditingkatkan. Untuk menunjang upaya diatas, maka perlu dilakukan evaluasi sumberdaya lahan untuk mengetahui faktor penghambat dan kemungkinan dikembangkan jenis tanaman Sengon tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial jenis tanaman Sengon pada beberapa Satuan Kelas Lereng di kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada bulan Januari-Juni 2006. Penelitian ini dilakukan dengan sistem matching antara persyaratan tumbuh tanaman dengan data karakteristik lahan dari suatu wilayah. Kelas kesesuaian lahan ditentukan oleh faktor fisik pembatas terberat dalam menilai kelas kesesuaian lahan. Kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman sengon pada Satuan Kelas Lereng 1, 3 dan 4 adalah S3-oal, nr3. Untuk Satuan Kelas Lereng 2 dan 9 kelas kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-nr3, eh1, eh2. Sedangkan pada Satuan Kelas Lereng 5 dan 8 kelas kesesuaian lahan aktualnya adalah S3-nr3 dan untuk Satuan Kelas Lereng 6 kesesuaian lahan aktualnya adalab S3-rc3, nr3, eh1, eh2. Secara garis besar lokasi penelitian menunjukkan kelas kesesuaian lahan. Sesuai Marjinal (S3), yaitu lahan memiliki faktor pembatas yang berat dan mempengaruhi terhadap produktivitasnya. Kemudian dua Satuan Kelas Lereng kelas kesesuaian lahan aktualnya adalah N-ehl, eh2, yaitu pada Satuan Kelas Lereng 7 dan 10. Keduanya termasuk ke dalam kelas Tidak Sesuai (N), yaitu lahan memiliki faktor pembatas yang berat dan/sulit untuk diatasi. Drainase tanah dapat diperbaiki dengan pembuatan parit-parit yang dalam dan sempit. Perbaikan pada nilai pH tanah yang rendah dapat dilakukan dengan melakukan pengapuran pada lahan. Penurunan pH tanah pada tanah-tanah yang terlalu tinggi nilai pH tanahnya dapat dilakukan dengan pemberian bahan organik ke dalam tanah. Perbaikan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki karakteristik lereng dengan melakukan kegiatan teknik konservasi tanah.
Collections
- UT - Forest Management [3061]