Mempelajari pembuatan kitosan dari ampas silase limbah udang
Abstract
Limbah udang telah banyak dimanfaatkan sebagai campuran untuk bahan makanan seperti: petis, kerupuk, terasi dan makanan lain yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Selain itu dapat juga dimanfaatkan sebagai sumber protein untuk pakan ternak atau sebagai bahan baku kitosan. Salah satu contoh pakan ternak adalah silase ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan kitosan dari ampas silase limbah udang, menentukan konsentarsi NaOH pada proses deproteinasi dan suhu deasetilasi yang optimum serta pengaruhnya terhadap mutu kitosan yang dihasilkan. Penelitian terdiri dari dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan ampas silase limbah udang terbaik yang nantinya akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kitosan. Pada penelitian pendahuluan pembuatan silase dilakukan dengan perlakuan penambahan karbohidrat (tepung tapioka) 20% (TI), 30% (T2) dan 40% (T3). Dari hasil terbaik dilakukan percobaan untuk mengetahui konsentrasi HC1 yang digunakan pada proses demineralisasi yaitu dengan perlakuan 0,5 N (Hl), 0,75 N (H2) dan 1 N (H3). Parameter yang diamati untuk menentukan ampas silase limbah udang terbaik yang dapat digunakan sebagai bahan baku kitosan yaitu: kadar abu dan kadar protein.