Sifat Fisis Mekanis Sepuluh Provenans Kayu Mangium (Acacia mangium Willd.) Asal Parung Panjang, Jawa Barat
Abstract
Kondisi hutan di Indonesia saat ini semakin turun produktifitasnya terutama untuk kayu berkualitas bagus, berdiameter besar dan tinggi. Oleh karena itu baik pihak pemerintah maupun swasta mulai memanfaatkan jenis pohon cepat tumbuh, contohnya Acacia mangium Willd. Jenis ini merupakan jenis yang mudah tumbuh pada lahan yang rendah tingkat kesuburannya. Kayu mangium memiliki nilai ekonomis karena dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan dan sebagai bahan konstruksi ringan, antara lain : furniture, kusen pintu dan jendela, molding, vinir dan pulp (National Research Council, 1983). Asal benih (provenans) kayu mangium terdapat dibeberapa tempat diantaranya Maluku, Irian Jaya, Papua Nugini, dan Australia. Secara umum kayu mangium telah diketahui sifat fisis dan mekanis serta kegunaannya melalui penelitian yang telah dilakukan. Tetapi secara khusus terutama berdasarkan asal benih (provenans) belum banyak diketahui. Hal ini penting untuk diketahui agar pemanfaatan kayu mangium dapat lebih maksimal dan sesuai dengan peruntukkannya berdasarkan sifat fisis dan mekanisnya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisis - Mekanis Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor, pada bulan September 2005 - Maret 2006. Bahan yang digunakan yaitu sepuluh provenans kayu mangium yang berusia 14 tahun asal BKPH Parung Panjang, Jawa Barat. Pembuatan contoh uji dilakukan berdasarkan ASTM D 143 - 94 tentang Methods a/Testing Small Clear Specimen a/Timber. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, nilai rata-rata kadar air tertinggi terdapat pada provenans Arufi Village PNG sebesar 17,6 %, sedangkan kadar air terendah terdapat pada provenans Bina Debun Village PNG sebesar 15,9 %. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis provenans berpengaruh nyata terhadap kadar air kayu untuk kesepuluh jenis provenans. Hasil pengujian kerapatan, nilai rata-rata tertinggi terdapat pada provenans Bina Debun Village PNG sebesar 0,56 gr/cm3, sedangkan berat jenis terendah terdapat pada provenans Kiriwo Serisa PNG sebesar 0,49 gr/cm3 Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa jenis provenans berpengaruh nyata terhadap kerapatan kayu mangium. Hasil pengujian MOE menunjukkan, nilai rata-rata tertinggi terdapat pada provenans Bina Debun Village PNG sebesar 101297 kg/cm2 sedangkan MOE terendah terdapat pada provenans Wipin District PNG sebesar 79211 kg/cm2. Hasil analisis keragaman pada taraf 5 % menunjukkan bahwa jenis provenans tidak berpengaruh nyata terhadap nilai MOE kayu mangium. Nilai rata-rata MOR tertinggi terdapat pada provenans Bina Debun Village PNG sebesar 708,5 kg/cm2 Nilai terendah terdapat pada provenans Rini WP PNG sebesar 596,2 kglcm2. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa jenis provenans tidak berpengaruh nyata terhadap nilai MOR
Collections
- UT - Forestry Products [2376]