Produktivitas Pemungutan Rotan Manau (Calamus manan Miq) Antara Metode Basah dan Metode Kering
Abstract
Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi rotan terbesar di dunia, sebesar 80% per tahun dari kebutuhan rotan dunia disuplai dari Indonesia. Rotan manau (Calamus manan Miq.) adalah salah satu jenis rotan yang laku di pasaran lokal maupun internasional, sehingga mempunyai nilai komersil yang tinggi. Pemanenan rotan berdiameter besar selama ini dilakukan dengan metode basah, sedangkan pada dasarnya rotan dapat dipanen dengan metode basah maupun metode kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan tingkat produktivitas pemungutan rotan metode kering dengan metode basah. Dalam Undang-Undang Kehutanan nomor 41 yahun 1999, hasil hutan non kayu adalah benda-benda hayati, non hayati dan turunannya, serta jasa yang berasal dari hutan. Rotan merupakan tumbuhan merambat di pohon-pohon penopang (turus) dengan bantuan duri-duri pengait yang terdapat pad ujung tangkai daun flagella pada pelepah daun. Untuk mendapatkan batangan rotan yang bermutu tinggi, selain ditentukan oleh kualitas bibit da keadaan pertumbuhannya, jua dipengaruhi oleh cara pemanenan dan penanganan pasca panen. rotan manau kadang-kadang mencapai 100-200 m panjangnya, rotan manau menghasilkan riap panjang rata-rata 3-4 m/tahun. Produktivitas merupakan ukuran baiknya suatu sunber daya diatur dan dimanfatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Collections
- UT - Forestry Products [2377]