Pengaruh Kelas Umur dan Jenis Stimulansia terhadap Produksi Getah Pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) Studi Kasus di RPH Trenggalek BKPH Trenggalek KPH Kediri Perum Perhutani Unit II Jawa Timur
Abstract
Hutan Pinus memiliki fungsi yang majemuk sebagai suatu sumebrdaya yang menguntungkan secara ekonomis dan berperan positif dalam konservasi tanah dan air. Pemanfaatn sumberdaya hutan pinus yaitu berupa hasil hutan non kayu dan kayu. Salah satu hasil hutan non kayu yang dikelola oleh Perum Perhutani adalah getah pinus melalui proses penyadapan. Getah dapat diolah menjadi produk gondorukem dan terpentin. Gondorukem dapat digunakan untuk bahan capuran cat, tinta, pembuatan sabun, kertas, vernis, ban, tas dan plastik. Terpentin dapat digunakan untuk detergen, bahan perekat, obat-obatan, minyak cat, minyak pelumas, campuran parfum dan kosmetika. Gondorukem yang merupakan produk dari hasil penyadapan getah pinus saat ini sebagai produk yang paling diminati. Tetapi getah pinus sebagai bahan baku yang menghasilkan gondorukem saat ini produksinya berkurang drastis. Berbagai upaya terus dilakukan untuk dapat meningkatkan produksi getah pinus, salah satunya adalah penggunaan jenis stimulansia dalam proses penyadapan serta melakukan identifikasi kelas umur. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dan menganalisis pemberian beberapa jenis stimulansia yang menghasilkan produksi getah pinus yang paling banyak, menguji pengaruh dan menganalisis kelas umur yang menghasilkan produksi getah pinus yang paling banyak dan menguji pengaruh serta menganalisis interaksi kelas umur dan jenis stimulansia yang menghasilkan produksi getah pinus yang paling banyak.
Collections
- UT - Forestry Products [2377]