Kajian Teknis dan Finansial Unit Penangkapan Pukat Langgar Teri Di Perairan Pantai Pusong Lhokseumawe
Abstract
Perairan Pantai Pusong Lhokseumawe memiliki sumberdaya perikanan dan kelautan yang cukup besar, namun tingkat pengelolaannya belum sebanding dengan peningkatan pendapatan nelayan, sehingga perlu upaya pemberdayaan ekonomi nelayan dan peningkatan hasil tangkapan. Penelitian ini dilakukan di Perairan Pantai Pusong Lhokseumawe pada Bulan Juli sampai dengan Agustus 2006 dengan tujuan untuk membandingkan konstruksi jaring berkaitan dengan hasil tangkapan, membandingkan besarnya keuntungan dan kelayakan investasi dari unit pukat langgar dan melihat prospek pengembangan usaha unit penangkapan pukat langgar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan studi kasus. Analisis data yang digunakan berupa analisis teknis dan finansial. Berdasarkan analisis teknis diperoleh dimensi pukat langgar besar lebih banyak dibandingkan dengan pukat langgar mini serta produktivitasnya lebih besar pukat langgar besar. Keuntungan pukat langgar besar rata-rata sebesar Rp 104.355.726,00 per tahun dengan R/c adalah 1,13; PP 3,84 tahun dan ROI adalah 26%. Keuntungan pukat langgar mini rata-rat sebesar Rp 54.523.214,29 per tahun dengan R/C adalah 1,19; PP 4,78 tahun dan ROI adalah 21% NPV dan IRR pukat langgar besar lebih besar dari pukat langgar mini, sedangkan nilai NetB/C terjadi sebaliknya. Niali NPV usaha pukat langgar besar Rp 48.876.138,28 dengan Net B/C 1,18 dan IRR 28%. Niali NPV usaha pukat langgar mini sebesar Rp 13.206.639,14 dengan Net B/C 1,54 dan IRR 23%. Berdasarkan kriteria kajian aspek teknis-finansial unit penangkapan pukat langgar besar di Perairan Pantai Pusong Lhokseumawe memiliki prospek yang lebih baik untuk dikembangkan