Pemanfaatan Biji Picung dan Kitosan sebagai Alternatif Pengganti Formalin pada Pengawetan Ikan Cucut (Charcarinus sp.) Asin
Abstract
Pembuatan ikan asin di Muara Angke, Jakarta Utara masih sangat tradisional. Pengeringan sangat tergantung pada kondisi cuaca. Jika musim hujan, pengeringan bisa berhari-hari. Jika proses penjemuran kurang sempurna maka bahan maakanan akan mudah ditumbuhi jamur dan mudah hancur. Belakangan diketahui bahwa tiga tahun terakhir para nelayan pengolah ikan asin di Muara Angke memakai formalin pengawet ikan asin olahannnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan biji picung dan kitosan sebagai edible coating dalam menghambat kemunduran mutu ikan cucut asin selama penyimpanan dan untuk mempelajari keefektifan biji picung dan kitosan sebagai bahan pelapis dalam menggantikan penggunaan bahan pengawetan formalin pada pembuatan ikan cucut asin.