Peningkatan kadar kurkumin ekstrak etanol temulawak dengan metode ekstraksi cair-cair
Abstract
Temulawak (Curcurna xantl~orr!ziza Roxb.) mempakan salah satu jenis tanaman yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan jamu dan obat. Khasiat temulawak dalain nienyemb~~hkabner bagai penyakit terutama disebabkan oleh adanya senyawa hrkuminoid, yang terdiri atas kurkumin dan desmetoksikurkumin. Bermacam-macam perlakuan digunakan untuk mengekstraksi kurhmin yang terdapat dalam temulawak. Dalam penelitian ini, ekstrak etanol temulawak diekstraksi cair-cair menggunakan heksana dengan nisbah bahan baku-pelarut @:l, 1 :2, dan 1:3 selama 10, 20, dan 30 menit dengan ekstraksi satu dan dua kali. Setelah ihl, I ekstrak dipekatkan dengan penguap putar pada suhu 55 "C dan diukur kadar kurkuminnya. Nilai gkadar kurkumin optimum pada faktor ekstraksi satu kali diperoIeh pada nisbah bahan baku !?.pelarut 2:3 dan waktu ekstraksi 30 menit, sedangkan pada faktor ektraksi dua kali terjadi pada '0 $ nisbah bahan baku pelamt 1 :3, dan waktu ektraksi 15 menit 50 detik. Basil validasi respons kadar 3-. kurkurnin dalam ekstrak etanol temulawak setelah diekstraksi cair-cair pada faktor eksfsaksi satu kali dan dua kali, berturut-brut 23.9209% dan 3 1.1796%. Sementara dengan menggunakan ;sp ektrofotometri sinar tampak diperoleh kadar kurkumin pada faktor ekstraksi satu dan dua kali =m befirut-turut 22.30% dan 30.40%.
Collections
- UT - Chemistry [2060]