Penerapan aplikasi tank model dan metode musle dalam menduga neraca air, erosi dan sedimentasi di Sub-Das Cicangke dan kabupaten Serang
Abstract
Pemeliharaan pada suatu daerah aliran sungai (DAS) yang baik diperlukan untuk mencegah terjadinya banjir, erosi dan lain sebagainya. Perencanaan dan pengelolaan DAS dapat dilakukan dengan merancang model hidrologi untuk menduga karakeristik DAS. Salah satu model hidrologi yang baik dalam menduga karakteristik DAS serta mengetahui ketersediaan air di suatu DAS adalah Tank Model. Data yang dibutuhkan dalam aplikasi Tank Model yaitu data curah hujan, debit aliran sungai dan evapotranspirasi. Data-data tersebut didapat dari Stasiun Pengamat Arus Sungai (SPAS) di Sub-DAS Cicangkedan. Selanjutnya dilakukan kalibrasi pengukuran debit dan sedimentasi di lapangan secara tepat dan akurat. Penelitian dilaksanakan di Sub-DAS Cicangkedan, Desa Cinangka, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Hidrologi Hutan dan DAS, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tata air di Sub-DAS Cicangkedan dan mengaplikasikan Tank Model untuk pendugaan erosi dengan menggunakan metode MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equation). Luas Sub DAS Cicangkedan sebesar 485,38 ha dengan penutupan lahan sebagai berikut, kebun atau perkebunan seluas 449,94 ha (92,70%) dan pemukiman seluas 35,44 ha (7,30%). Jenis tanah di Sub DAS Cicangkedan didominasi oleh jenis tanah aluvial. Hasil kalibrasi data diperoleh hubungan tinggi muka air dengan debit aliran, yaitu Q = 0,608 TMA1,107 dengan R2 sebesar 1 dan hubungan debit aliran dengan laju sedimen Qs = 4,684 Q2,516 dengan R2 sebesar 0,842. Jumlah curah hujan tahun 2010 sebesar 2.454 mm/tahun. Total laju sedimentasi observasi tahun 2010 sebesar 145,59 ton/tahun (0,30 ton/ha/tahun atau 0,025 mm/tahun). Laju sedimentasi hasil kalkulasi metode MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equation) dengan total laju sedimentasi lateral tahun 2010 sebesar 26,02 ton/tahun (0,054 ton/ha/tahun atau 0,0045 mm/tahun). Total laju sedimentasi dari Sub-DAS 6296,14 ton/tahun (12,97 ton/ha/tahun atau 1,08 mm/tahun). Hubungan laju sedimentasi observasi dengan laju sedimentasi perhitungan metode MUSLE yaitu dengan persamaan regresi QsMUSLE = 0,007 QsObservasi dan R² = 0,799 Hasil optimasi Tank Model diperoleh nilai parameter dengan R = 0,70, dimana aliran Sub DAS Cicangkedan pada tahun 2010 surface flow (Ya2) sebesar 439,457 mm (20,155 %), intermediate flow (Yb1) sebesar 566,745 mm (25,992 %), sub-base flow (Yc1) sebesar 1004,021 mm (46,047 %), dan base flow (Yd1) sebesar 170,201 mm (7,806 %).
Collections
- UT - Forest Management [3059]