Karakteristik morfologis dan teknik pemeliharaan tokek dan cicak di penangkaran PT Mega Citrindo
Abstract
Keberadaan tokek dan cicak belum menjadi salah satu jenis yang banyak diincar orang untuk diperdagangkan sebelum tahun 2010. Salah satu perusahaan yang telah melakukan perdagangan tokek dan cicak adalah PT Mega Citrindo, yang telah bergerak di usaha perdagangan famili Gekkonidae sejak tahun 2000. Status perlindungan dari tokek dan cicak tersebut belum masuk dalam daftar satwa dilindungi dalam APPENDIX CITES, namun keadaan tersebut dikhawatirkan akan mengalami kepunahan di masa yang akan datang. Hingga tahun 2010 kegiatan untuk budidaya terhadap tokek dan cicak masih belum banyak dilakukan. Faktor yang melatarbelakanginya adalah perilaku alaminya yang rentan stres terhadap sentuhan tangan manusia. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui karakteristik morfologis tokek biasa, tokek bergaris dan cicak terbang; (2) mengetahui teknik pemeliharaan tokek biasa, tokek bergaris dan cicak terbang di penangkaran di PT Mega Citrindo. Secara umum seluruh data yang di ambil menggunakan beberapa metode yaitu pengukuran, pengamatan, dan studi literatur. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik morfologis dan teknik pemeliharaan. Hasil pengamatan terhadap karakteristik morfologi menunjukan bahwa dalam kriteria perdagangan hanya ukuran berat badan yang mempengaruhi penjualan kepada konsumen. Ukuran panjang total dan SVL digunakan untuk membedakan jantan dan betina dalam suatu penelitian ilmiah. Hasil analisis terhadap teknik pemeliharaan di PT Mega Citrindo menunjukan bahwa sistem kandang dilakukan secara berkelompok. Seluruh jenis tokek dan cicak yang menjadi objek penelitian berasal dari pengumpul besar yang berasal dari wilayah Jawa Tengah, Maluku, dan Papua. Jenis pakan yang disukai oleh tokek dan cicak adalah jangkrik hidup. Pakan tambahan hanya diberikan pada jenis tokek bergaris. Upaya pemeliharaan kesehatan dilakukan setiap hari dan tidak dilakukan pemberian obat terhadap penyakit yang menyerang tokek dan cicak. Pemanfaatan hasil terhadap tokek dan cicak yang diperdagangkan hanya digunakan sebagai satwa peliharaan. Terdapat beberapa perilaku khusus yang diamati yakni meliputi aktivitas meluncur pada cicak terbang, aktivitas penumpukan pada tokek dan cicak, aktivitas memakan kulit yang terlepas (Shed skin), dan musim kawin.