Analisis kelayakan usaha pengolahan kerupuk, perusahaan kerupuk cap dua gajah, Indramayu, Jawa Barat
Abstract
Indonesia memiliki sumberdaya perikanan yang sangat melimpah. Peranan sub sektor perikanan dalam pembangunan nasional terutama adalah menyediakan bahan pangan hewani, menyediakan bahan baku untuk mendorong agroindustri, meningkatkan devisa melalui penyediaan ekspor perikanan, menyediakan kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan kelestarian sumberdaya perikanan dan lingkungan hidup (Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2009). Jawa Barat memiliki potensi sektor perikanan yang sangat besar, baik perikanan darat maupun perikanan lepas pantai yang tidak hanya mencukupi untuk kebutuhan lokal, namun juga diekspor ke luar negeri. Salah satu daerah potensial di Provinsi Jawa Barat adalah Kabupaten Indramayu. Produksi perikanan Indramayu yang menyumbang 32,87 persen dari produksi perikanan Jawa Barat yaitu sebesar 94,6 ribu ton pada tahun 2007. Pengembangan Industri hasil perikanan merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan nasional di sektor perindustrian. Industri pengolahan ikan di Indramayu yang potensial adalah industri pengolahan kerupuk ikan/udang yang ditandai dengan adanya peningkatan jumlah unit usaha dalam setiap tahunnya. Di kabupaten Indramayu, industri pengolahan ikan yang memiliki produksi paling tinggi adalah produksi pengolahan kerupuk ikan yaitu sebesar 3,5 ribu ton atau sebesar 45,20 persen dari seluruh total produksi olahan hasil perikanan. Salah salah satu desa yang merupakan sentra industri pengolahan kerupuk ikan/udang adalah Desa Kenanga Kecamatan Sindang. Salah satu perusahaan yang memproduksi kerupuk ikan/udang di Desa Kenanga Kecamatan Sindang adalah Perusahaan Kerupuk Cap Dua Gajah. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang mengolah kerupuk ikan/udang dengan jumlah produksi terbesar di Indramayu (Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, 2010). Pada tahun 2009 perusahaan ini melakukan penambahan teknologi mesin terutama pada bidang produksi untuk meningkatkan produksinya agar dapat memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kelayakan usaha untuk melihat sejauh mana manfaat bersih yang diperoleh perusahaan dengan adanya penambahan teknologi tersebut.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]