Kultivasi diatom penghasil biofuel jenis Skeletonema costatum, Thalassiosira sp., dan Chaetoceros gracilis pada sistem indoor dan outdoor
Abstract
Penelitian dengan topik kultivasi diatom penghasil biofuel pada sistem indoor dan outdoor ini dilakukan pada bulan Mei–Juli 2010 di Laboratorium PT. Suri Tani Pemuka (Japfa), Unit Hatchery Udang Vannamei, Jalan Raya Gilimanuk km 35, Desa Pemutaran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Singaraja, Propinsi Bali. Penghitungan kelimpahan diatom menggunakan haemocytometer dan mikroskop. Parameter yang diukur meliputi kelimpahan diatom, suhu salinitas, derajat keasaman (pH), dan intensitas cahaya. Analisis yang digunakan meliputi penghitungan kelimpahan, laju pertumbuhan spesifik dan maksimum (μ dan μmaks), serta uji validitas Pearson. Kultivasi pada sistem indoor memperlihatkan bahwa Chaetoceros gracilis memiliki μmaks (0,520) dan kelimpahan maksimum tertinggi sebesar 7,3×106 sel/mL diikuti dengan Skeletonema costatum yang memiliki μmaks 0,515 dengan kelimpahan maksimum sebesar 1,97×106 sel/mL. Thalassiosira sp. memiliki μmaks 0,482 dengan kelimpahan maksimum terendah yaitu 0,9×106 sel/mL. Kultivasi pada sistem outdoor memperlihatkan bahwa Skeletonema costatum memiliki μmaks (0,506) yang lebih tinggi dibandingkan dua spesies lainnya dengan kelimpahan maksimum sebesar 1,78×106 sel/mL yang lebih rendah dibandingkan Chaetoceros gracilis sebesar 2,79×106 sel/mL. Chaetoceros gracilis memiliki μmaks (0,268) yang lebih rendah dibandingkan Skeletonema costatum dan kelimpahan maksimum tertinggi dibandingkan dua spesies diatom lainnya. Thalassiosira sp. memilki μmaks (0,205) terendah dengan kelimpahan maksimum (0,47×106 sel/mL) terendah dibandingkan dua spesies diatom lainnya. Skeletonema costatum, Thalassiosira sp., dan Chaetoceros gracilis pada sistem indoor memiliki μmaks lebih besar dibandingkan pada sistem outdoor. Kelimpahan tertinggi pada kultivasi ketiga spesies tersebut juga dijumpai pada perlakuan sistem indoor. Diatom yang dianggap paling efektif dikultur dalam sistem indoor adalah Chaetoceros gracilis, sedangkan yang efektif dikultur dalam sistem outdoor adalah Skeletonema costatum.