Hubungan antara distribusi ikan demersal, makrozoobentos, dan substrat di Perairan Selat Malaka
Abstract
Penelitian ini menggunakan data hasil survei Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pengambilan data dilakukan pada tanggal 12-22 Juni 2008 di perairan sekitar Pulau Bengkalis, Pulau Rupat menuju Selat Malaka. Sampel makrozoobenthos diambil menggunakan alat Van veen grab dengan ukuran (20x20) cm2. Pengambilan contoh ikan demersal menggunakan alat tangkap berupa trawl. Data akustik yang diperoleh menggunakan SIMRAD EK 60 sudah dalam bentuk echogram. Pengolahan nilai SV dengan menggunakan perangkat lunak Echoview versi 4.0, sedangkan untuk mengintegrasi nilai TS data akustik terlebih dahulu direkam ulang dengan menggunakan perangkat lunak ER 60. Pengolahan nilai densitas untuk ikan dilakukan pada Ms. Excel setelah proses integrasi SV dan TS. Penyajian data ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, dan regresi linier sederhana, regresi berganda dan principal component analysis (PCA). Berdasarkan data hidroakustik pada penelitian ini Perairan Selat Malaka memiliki kedalaman yang berkisar antara 13,98 m – 63,48 m, perairan ini tergolong dangkal. Nilai SV untuk substrat berkisar antara -22,98 sampai -30,95 dB dengan tipe substrat pasir, pasir berlumpur, liat berpasir, dan liat. Nilai SV untuk ikan berkisar antara -41,03 dB hingga -43,60 dB yang cenderung menyebar secara merata pada setiap kedalaman, sedangkan nilai TS untuk ikan berkisar antara -25,29 dB hingga -57,75 dB. Nilai densitas untuk ikan berkisar antara 0,18 ind/m3 hingga 4,37 ind/m3. Persebaran densitas ikan berlawanan dengan nilai TS ikan. Makrozoobentos yang dominan berada di perairan Selat Malaka yaitu berasal dari Genus Chamalycaeus. Hasil tangkapan trawl menunjukkan bahwa spesies yang berada di perairan ini adalah Nibea mitsukurii (28,56%), Johnius grypotus (24,23%), Harpadon nehereus (14,41%), Lepturacanthus savala (9,66%), Johnius distincus (7,13%) dan lain-lain (4,80%) Dilihat melalui regresi berganda dan PCA dapat diketahui bahwa jumlah total makrozoobentos merupakan peubah yang lebih berpengaruh terhadap jumlah total ikan karena perubahan tipe substrat cenderung kurang mengakibatkan perubahan yang signifikan pada jumlah total ikan demersal.