Kajian stok dan analisis ketidakpastian ikan kuniran (Upeneus sulphureus Cuvier 1829) dengan menggunakan sidik frekuensi panjang yang didaratkan di TPI Cilincing Jakarta
Date
2011Author
Ruth, Austin Efflin Winda
Boer, Mennofatria
Fahrudin, Achmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan kuniran (Upeneus sulphureus) merupakan kelompok ikan demersal dan jenis ikan lepas pantai, termasuk salah satu tangkapan dominan setelah ikan pepetek dan ruca yang ditangkap di perairan Teluk Jakarta dan didaratkan di TPI Cilincing Jakarta. Statistik perikanan TPI Cilincing Jakarta tahun 2010 menunjukkan jumlah produksi penangkapan ikan kuniran mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Meningkatnya kebutuhan manusia menyebabkan permintaan yang tinggi terhadap sumberdaya ikan kuniran karena harga jualnya terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola pertumbuhan dan mortalitas ikan kuniran melalui analisis sidik frekuensi panjang masing-masing berdasarkan jenis kelamin serta menduga peluang ketidakpastian dari segi produksi dan harga bagi ikan kuniran sehingga dapat dipertimbangkan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan Pengambilan data primer untuk identifikasi spesies ikan, jenis kelamin ikan, tingkat kematangan gonad dan pengukuran panjang total dan bobot basah ikan berlangsung dari tanggal 23 Oktober 2010 sampai dengan 18 Desember 2010 dengan interval waktu pengambilan contoh selama empat belas hari. Ikan kuniran (Upeneus sulphureus) yang diamati dari lima kali pengambilan contoh mencapai 540 ekor, terdiri dari 203 ekor betina dan 247 ekor jantan. Komposisi jumlah ikan jantan dan ikan betina menunjukkan rasio kelamin yang tidak seimbang yaitu 1 : 1,2. Panjang maksimum teoritis ikan betina mencapai 139,76 mm dan ikan jantan mencapai 133,36 mm. Ikan kuniran betina dan jantan memiliki nilai koefisien pertumbuhan masing-masing 0,26 dan 0,25.