Pengaruh penggunaan lahan terhadap debit aliran sungai di sub das Batang Arau Hulu Kota Padang
Date
2011Author
Putri, Stevanny Oktanthya
Sinukaban, Naik
Hidayat, Yayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan penggunaan lahan di DAS Batang Arau dari hutan menjadi lahan pertanian serta pengolahan lahan pertanian yang tidak memadai adalah faktor yang dapat merusak fungsi hidrologis DAS yang diindikasikan oleh tingginya koefisien aliran permukaan dan seringnya terjadi banjir di kawasan hilir DAS Batang Arau. Hal ini terjadi diperkirakan karena meningkatnya koefisien aliran permukaan pada DAS Batang Arau. Penelitian ini dilakukan di kawasan sub DAS Batang Arau Hulu, Kecamatan Lubuk Kilangan - Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan penggunaan lahan dan pengaruhnya terhadap aliran permukaan. Perubahan penggunaan lahan dikaji dengan membandingkan data penggunaan lahan pada tahun 2000 dan 2006. Tren perubahan penggunaan lahan yang didapatkan digunakan untuk menganalisis pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap debit sungai pada periode 1994-2000 dan 2001-2004. Hasil analisis menunjukan bahwa terjadi perubahan penggunaan berupa; penurunan luas lahan hutan dari 5161,9 ha menjadi 4698,5 ha dan lahan sawah dari 304,7 ha menjadi 266,3 ha, serta peningkatan luas ladang/tegalan dari 345,9 ha menjadi 724,2 ha, lahan terlantar dari 83,3 ha menjadi 191,4 ha, pemukiman dari 41,5 ha menjadi 85,9 ha dan lahan tambang dari 170,64 ha menjadi 181,8 ha. Analisis curah hujan bulanan rata-rata pada periode 1994-2000 menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah curah hujan tahunan dari periode 1994-2000 sebesar 4406 mm menjadi 5254,5 mm pada periode 2001-2004 dan analisis debit aliran memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan koefisien aliran permukaan dari 0,3 pada periode 1994-2000 menjadi 0,4 pada periode 2001-2004. Koefisien aliran permukaan pada musim penghujan saja meningkat dari 0,3 pada tahun 2000 menjadi 0,7 di tahun 2004. Tingginya intensitas hujan pada periode 2001-2004 serta penurunan luas hutan dan peningkatan ladang/tegalan, lahan terlantar, lahan tambang, dan pemukiman pada sub DAS Batang Arau menyebabkan peningkatan jumlah aliran permukaan yang diindikasikan dengan peningkatan koefisien aliran permukaan. Tingginya koefisien aliran permukaan secara konsisten teramati pada setiap musim hujan. Untuk menurunkan jumlah aliran permukaan diperlukan upaya pencegahan dengan menurunkan laju konversi lahan hutan menjadi non-hutan, memperbaiki teknik pengolahan lahan pertanian dengan menerapkan teknik konservasi tanah dan air.