Analisis Spasial untuk Perumusan Kebijakan Pengembangan Kawasan Pulau-Pulau Kecil (Studi Kasus Gugus Pulau Kaledupa Kabupaten Wakatobi)
Abstract
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 buah pulau yang lebih dari 10.000 pulau diantaranya adalah pulau-pulau berukuran kecil dan sangat kecil. Kawasan pulau–pulau kecil ini memiliki potensi ekonomi penting, namun kesejahteraan masyarakat pada kawasan tersebut relatif rendah sehingga sebagian besar penduduk di kawasan pulau-pulau kecil dan pesisir masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kebijakan pengembangan kawasan pulau kecil harus lebih spesifik dan terpadu baik antar sektor pembangunan dan antar wilayah. Analisis spasial adalah salah satu model perumusan kebijakan pembangunan yang berbasis ilmu pengetahuan untuk memperhitungkan berbagai keterkaitan potensi ekonomi baik intra maupun antar wilayah sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong kinerja pembangunan. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan Gugus Pulau Kaledupa Kabupaten Wakatobi dengan tujuan untuk menganalisis: (1) pola asosiasi potensi ekonomi kawasan Gugus Pulau Kaledupa, (2) pola spasial tipologi potensi ekonomi kawasan Gugus Pulau Kaledupa, (3) model hubungan fungsional antara potensi ekonomi dengan kinerja pembangunan, dan (4) merumuskan rekomendasi kebijakan pengembangan kawasan Gugus Pulau Kaledupa. Untuk menjawab tujuan penelitian ini digunakan alat analisis kuantitatif yakni: Principal Components Analysis (PCA), Tree Clustering, K-Means Clustering, dan Spatial Durbin Model. Data penelitian berasal dari berbagai sumber seperti; BPS, COREMAP dan Forkani. Unit wilayah analisis terkecil penelitian ini adalah desa dengan jumlah 26 desa. Desa Lagijaya dibagi atas 2 wilayah unit analisis yaitu wilayah daratan dan Pulau Hoga. Variabel dianalisis sebanyak 111 variabel indikator.
Collections
- MT - Economic and Management [2970]